Minggu, 3 Agustus 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Penanda Eksistensi Manusia dalam Islam Ialah Bekerja, Beramal dan Berkarya

by ilham
10 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 3 mins read
A A
Penanda Eksistensi Manusia dalam Islam Ialah Bekerja, Beramal dan Berkarya

Rene Descartes dikenal luas dengan ungkapannya “Cogito ergo sum” yang berarti “Aku berpikir, maka aku ada.” Ungkapan ini merangkum pemikiran Descartes bahwa eksistensi manusia ditentukan oleh kesadaran berpikirnya. Menurutnya, keraguan yang mengawali proses berpikir menjadi bukti paling dasar dari keberadaan manusia.

Namun, dalam perspektif Islam, eksistensi manusia tidak semata ditentukan oleh aktivitas berpikir. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syamsul Anwar, dalam salah satu khutbahnya memberikan pandangan yang menurutnya lebih sesuai dengan konsepsi Islam tentang eksistensi. Ia menegaskan, “Aku bekerja, maka aku ada,” yang menempatkan pekerjaan sebagai penanda utama dari keberadaan dan eksistensi manusia.

Konsep eksistensi dalam Islam bukan hanya soal kesadaran intelektual, tetapi tentang kontribusi nyata melalui kerja dan amal. Hal ini memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an, salah satunya adalah QS. At-Taubah ayat 105, yang berbunyi, “Bekerjalah kamu sekalian, maka Allah akan melihat pekerjaanmu.”

Ayat di atas menegaskan bahwa bekerja bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan tindakan yang mendapatkan perhatian langsung dari Allah. Pekerjaan yang dilakukan manusia, baik dalam bentuk profesi, sukarela, maupun karya, menjadi manifestasi dari keberadaan dirinya di hadapan Tuhan dan sesama manusia.

MateriTerkait

Abdul Mu’ti: Umat Islam Harus Jadi Produsen Nilai di Era AI

Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede

Lebih lanjut, Syamsul Anwar menjelaskan bahwa bekerja bukan hanya jalan untuk memperoleh rezeki halal, tetapi juga menjadi tolok ukur pengakuan sosial atas kontribusi seseorang. Dengan bekerja, seseorang mendapatkan tempat di tengah masyarakat, yang mengakui keberadaannya melalui hasil kerja yang nyata.

“Setiap orang harus menciptakan lapangan pekerjaan atau setidaknya bekerja, karena melalui bekerja, mereka dianggap eksis. Sebaliknya, mereka yang tidak bekerja, baik dalam arti literal maupun figuratif, akan dianggap seolah-olah tidak ada,” jelas Syamsul dalam khutbah Jumat yang disampaikannya pada Jumat (27/01) di Masjid Agung Bangka Selatan.

Namun, konsep bekerja dalam Islam, sebagaimana diuraikan oleh Syamsul, sering kali mengalami penyempitan makna dalam pemahaman umum. Istilah “amal” yang dalam bahasa Arab berarti pekerjaan atau perbuatan, seringkali diartikan secara sempit sebagai sedekah atau infak. Padahal, dalam terminologi Islam, amal mencakup berbagai aktivitas produktif yang dilakukan manusia, baik yang menghasilkan manfaat ekonomi maupun yang bersifat sosial.

Seorang dokter, pengacara, pengemudi online, dosen, hingga guru, semuanya dianggap beramal dalam kapasitas profesinya. Mereka yang bekerja dengan niat yang benar, dalam kerangka etika Islam, dianggap sedang melakukan amal saleh yang diakui oleh Allah.

Selain itu, amal juga mencakup kerja sukarela, di mana seseorang berkontribusi tanpa mengharapkan imbalan materi. Di Muhammadiyah, contoh nyata dapat dilihat pada para pimpinan organisasi dari tingkat ranting hingga pusat, yang bekerja tanpa menerima imbalan langsung. Syamsul Anwar mencontohkan para pimpinan Muhammadiyah ini sebagai pelaku amal yang bekerja demi kemaslahatan umat.

Syamsul juga menekankan bahwa amal tidak terbatas pada pekerjaan dalam bentuk profesi atau pengabdian sosial, tetapi juga mencakup pembuatan karya. Seorang arsitek yang merancang bangunan masjid, seorang seniman yang menciptakan karya seni, atau seorang penulis yang menyusun buku semuanya termasuk dalam kategori amal.

Karya yang dihasilkan seseorang menjadi penanda eksistensinya, bukan hanya di dunia tetapi juga sebagai bekal di akhirat. Islam menilai bahwa hasil kerja yang baik akan terus memberikan manfaat, bahkan setelah penciptanya meninggal dunia, seperti konsep amal jariyah yang terus mengalirkan pahala bagi pelakunya.

Islam menganjurkan umatnya untuk terus bergerak, bekerja, dan berkontribusi. Diam dan stagnan bukanlah sifat yang dianjurkan dalam ajaran agama ini. Setiap umat Islam diharapkan untuk berbuat, baik itu melalui pekerjaan formal, kerelawanan, atau penciptaan karya. Dalam pandangan Islam, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi, yang berarti bertanggung jawab atas pengelolaan alam semesta, termasuk melalui pekerjaan yang dilakukan.

Namun, seperti yang dijelaskan oleh Syamsul Anwar, bekerja dalam Islam bukan hanya soal aktivitas, tetapi juga soal niat. “Allah akan selalu mengawasi apa yang kita kerjakan, dan karena itu, dalam bekerja baiknya kita selalu berharap akan lindungan Allah agar tidak masuk dalam perkara-perkara yang dilarang dalam agama,” ungkap Guru Besar Hukum Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini.

Pesan ini menegaskan pentingnya integritas dalam bekerja. Islam mengajarkan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan harus berdasarkan etika dan nilai-nilai moral. Tidak cukup hanya bekerja keras, tetapi juga harus bekerja dengan benar. Islam mengingatkan umatnya bahwa Allah adalah pengawas tertinggi yang senantiasa memantau setiap tindakan manusia. Karena itu, setiap pekerjaan yang dilakukan harus diarahkan pada kebaikan, bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan tentunya mendapatkan ridha Allah.

Dalam kesimpulannya, Syamsul Anwar mengingatkan bahwa manusia dinilai bukan hanya dari apa yang dipikirkan, tetapi lebih dari itu, dari apa yang dilakukan. Konsepsi eksistensi dalam Islam jauh melampaui batasan intelektualisme semata. Bekerja, dalam segala bentuknya, merupakan penanda utama eksistensi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Islam mendorong umatnya untuk terus beramal, tidak hanya demi kehidupan dunia, tetapi juga sebagai bekal di akhirat kelak.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Tidak Hanya Soal Prestasi Akademik, Sekolah Muhammadiyah Juga Berperan Menanamkan Nilai Islam

Next Post

Muhammadiyah Tegaskan Riswah Politik Haram

Baca Juga

Abdul Mu’ti: Umat Islam Harus Jadi Produsen Nilai di Era AI
Berita

Abdul Mu’ti: Umat Islam Harus Jadi Produsen Nilai di Era AI

03/08/2025
Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede
Berita

Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

02/08/2025
Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede
Berita

Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede

02/08/2025
Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2
Berita

Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2

02/08/2025
Next Post
Muhammadiyah Tegaskan Riswah Politik Haram

Muhammadiyah Tegaskan Riswah Politik Haram

Muhammadiyah Hadapi Situasi Kebencanaan dengan Ilmu Pengetahuan

Muhammadiyah Hadapi Situasi Kebencanaan dengan Ilmu Pengetahuan

Fungsionalisasi Islam untuk Membangun Tatanan Peradaban Lebih Baik

Fungsionalisasi Islam untuk Membangun Tatanan Peradaban Lebih Baik

BERITA POPULER

  • Perbedaan Antara Tilawah dan Tadarus Al Quran, Mana yang Lebih Baik?

    Jika Islam Agama Universal, Mengapa Al-Qur’an Diturunkan dalam Bahasa Arab?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keteladanan Pak Rosyad: Sederhana, Taat Azas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengumuman Peserta Lulus Tes Wawancara Beasiswa S1 Al Azhar Jalur PP Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Haedar Nashir: Pak Rosyad Sholeh adalah Kamus Muhammadiyah yang Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syafiq Mughni: KHGT Hasil Ijtihad Muhammadiyah untuk Menyatukan Persaudaraan Umat Islam se-Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wacana Peleburan BPKH dengan BP Haji, Kiai Saad: Pegang Prinsip Maslahat dan Kajian Mendalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AUM Muhammadiyah Bukan Warisan Pribadi, Tapi Amanah Umat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.