MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-5 IGABA (Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal) berlangsung di SM Tower Malioboro, Yogyakarta, pada Jumat siang (25/10). Setelah ibadah Jumatan, suasana gedung semakin hidup oleh gemuruh tepuk tangan dan nyanyian riang para peserta.
Para peserta yang mayoritas dihuni kalangan ibu-ibu ini tampak asyik berjoget bersama mengikuti irama musik yang menggema, diiringi pertunjukan tarian, angklung, dan paduan suara yang menyambut hangat kehadiran peserta dari berbagai daerah.
Dalam sambutan pembukanya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menegaskan bahwa keberadaan Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) sangatlah penting dan relevan. Ia menjelaskan bahwa IGABA dirancang sebagai organisasi yang mewadahi para guru Aisyiyah di bawah koordinasi Majelis PAUDasmen PP Aisyiyah.
“IGABA memiliki visi-misi yang selaras dan sinergis dengan visi-misi Aisyiyah, sehingga dalam setiap kegiatannya, IGABA pasti memerlukan dukungan Majelis PAUDasmen untuk mencapai tujuan-tujuan sesuai visi Aisyiyah,” ujar Salmah.
Sementara itu, Ketua Majelis PAUD Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Aisyiyah, Fitniwilis, mengingatkan kembali peran penting seorang guru sebagai pendidik yang bertugas membentuk karakter anak sejak dini, terutama guru PAUD yang berperan dalam pendidikan dasar.
Tak hanya sekadar mendidik, guru PAUD, kata Fitniwilis, mengemban tanggung jawab besar untuk mengantar anak-anak menjadi manusia berkarakter meski kerap kali harus berhadapan dengan kesejahteraan yang minim. Namun, hal ini tak menyurutkan semangat mereka yang hadir penuh antusias di acara Munas.
“Mereka gajinya kecil, tapi mampu datang ke sini,” ujar Fitniwilis yang disambut sorak-sorai serta tepuk tangan meriah dari peserta yang hadir.
Pada kesempatan tersebut, Fitniwilis juga mendorong para peserta untuk melakukan refleksi diri atas kontribusi yang telah diberikan dan tantangan apa saja yang perlu dihadapi untuk memajukan IGABA. “Tema Munas ke-5 ini, ‘Meneguhkan IGABA sebagai Organisasi Profesi dalam Melejitkan PAUD Aisyiyah Abad Kedua’, menjadi arah gerak kita bersama dalam meningkatkan kualitas guru PAUD Aisyiyah,” katanya.
Dengan wadah IGABA, ia berharap, kualitas dan kompetensi guru PAUD dapat meningkat, tidak hanya dalam hal pengajaran, namun juga melalui manajemen dan program-program yang relevan dengan abad kedua.
Menyadari tantangan pendidikan anak usia dini di era modern ini, Fitniwilis menekankan pentingnya strategi yang inovatif. “Harus ada strategi yang inovatif. Mencari kurikulum yang terintegrasi dengan Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya dengan semangat. Panggilan ini ia tujukan untuk memastikan setiap program IGABA dapat terhubung dengan nilai-nilai Islam yang mencerminkan semangat Kemuhammadiyahan.
Menutup sambutannya, Fitniwilis mengajak seluruh elemen di IGABA untuk menyatukan langkah, membangun kualitas guru PAUD Aisyiyah yang berdaya saing, serta memajukan pendidikan anak usia dini di seluruh penjuru Indonesia. “IGABA harus melejit,” tutupnya dengan penuh keyakinan, mengirimkan energi positif untuk mencapai tujuan besar memajukan PAUD Aisyiyah di abad kedua.