MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal ingatkan peran Muhammadiyah membantu Rakyat Palestina tidak baru-baru ini saja.
Sebab sebelum ramai diperbincangkan oleh media sosial saat ini, Muhammadiyah melalui tokoh-tokohnya ikut berperan aktif menjadi delegasi perdamaian untuk Rakyat Palestina.
Hal itu disampaikan Fathurrahman Kamal dalam acara Penyerahan Tali Asih dari Muhammadiyah berupa donasi tunai sebesar Rp 1 M yang yang diterima Langsung oleh Dr. Bilal dan Syaikh Abdurrahman dari Palestina, Jum’at (25/10).
Fathur menceritakan, pada Maret 1970 digelar Muktamar Ulama Islam se-Dunia di Universitas Al-Azhar di Mesir, kader Muhammadiyah Abdul Kahar Muzakkir mewakili pemerintah Indonesia dan sekaligus ormas-ormas Islam di tanah air mengemban misi diplomatik mendukung kemerdekaan Palestina.
“Muhammadiyah itu sejak awal perjuangan Palestina menjadi garda terdepan dalam Mendukung Kemerdekaan Palestina,” tuturnya.
“Mungkin Allah belum menakdirkan jihad bersama mereka, tapi setidaknya di dalam dukungan doa’-doa di dalam pandangan-pandangan resmi itu palestina saya kira menjadi ruh,” imbuhnya.
Turut hadir dalam acara tersebut dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang di hadiri Fathurrahman Kamal, Ustaz Adi Hidayat, Saiful Bahri, dan Hefinal memberikan tali asih berupa donasi tunai sebesar Rp 1 M.
“Majelis Tabligh PP Muhammadiyah secara official yang ketiga. Pertama di UMY bersamaan dengan Tabligh Akbar Ustadz Adi Hidayat sebesar 1 M, yang kedua 2 M ketika konsolidasi di Jakarta,” tuturnya.
Sementara itu, Ustadz Adi Hidayat (UAH) sekaligus Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menyampaikan Muhammadiyah akan terus menjadi pionir dalam upaya membersamai persoalan dan Isu Palestina sejak awal untuk kemerdekaan, kebebasan, dan menjaga kesucian Masjidil Aqsa.
“Saya ingin Menegaskan Bahwa Persoalan Palestina Ini terkait dengan Muhammadiyah adalah hubungan yang terjalin cukup lama, baik hubungan Perjuangan, hubungan keagamaan, lebih dari itu hubungan Persaudaraan untuk sama-sama menjaga Nilai-Nilai keislaman yang disimbolkan oleh Masjidil Aqsa,” tutur UAH.
UAH menambahkan bahwa Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menjadi garda terdepan dalam menyuarakan nilai-nilai yang terkandung Kemuhammadiyahan dan Keislaman secara umumnya untuk perdamaian dunia.
“Terima kasih Kehadiran dari Dr. Bilal dan Juga Dr. Abdurrahman. Beliau-beliau ini adalah sosok-sosok penting karena mereka ini orang yang memberikan perhatian yang cukup dalam bagi siswa-siswa yang belajar di Indonesia,” tutup UAH.