MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Dibuka oleh master of ceremony berbasis artificial intelligence (AI) yang bernama AISA atau Artificial Intelligence Siber Muhammadiyah, Universitas Siber Muhammadiyah (USM) gelar Rapat Senat Terbuka dan Laporan Rektor Milad ke-3 tahun pada (29/10) di SM Tower.
Sebagai informasi, AISA merupakan AI yang dikembangkan SiberMu. Teknologi AI yang digunakan tersebut memungkinkan sistem komputasi menampilkan karakter avatar untuk memandu jalannya acara layaknya manusia sungguhan.

Turut hadir di acara ini Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Ahmad Muttaqin, Rektor USM Bambang Riyanta beserta jajaran, Ketua BPH USM Chairil Anwar dan jajaran.
Haedar Nashir dalam keynote speech menyampaikan apresiasi atas capaian yang diraih oleh SiberMu. Sebab dalam tempo tiga tahun telah melakukan lompatan yang luar biasa, capaian itu membanggakan Muhammadiyah, khususnya dalam capaian angka mahasiswa.
“Saat ini mahasiswa aktif sudah sebanyak 2.610 mahasiswa,” tutur Haedar.
“Ini satu-satunya PTMA yang mempelopori era baru dalam menghadirkan universitas siber yang niscaya bagi Muhammadiyah, sebagai Islam yang berkemajuan,” katanya.
Persyarikatan Muhammadiyah merasakan hadirnya SiberMu sebagai lompat Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA). Hadirnya SiberMu adalah bagian dari Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0.
Namun demikian, Haedar juga mengakui bahwa SiberMu tetap membutuhkan Kampus nyata tidak hanya maya. Meskipun era baru saat ini, sebagai masa tak terpisahkan dengan kehidupan manusia, bahkan dengan mereka yang tidak lahir pada era revolusi industri 4.0 ini.
Sementara itu, Bambang Riyanta menyampaikan, sebagai PTMA yang baru seumur jagung, SiberMu saat ini telah terakreditasi “Baik” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), berdasarkan Surat Keputusan No. 485/SK/BAN-PT/AK/PT/IV/2024.
“Universitas Siber Muhammadiyah juga tergabung dalam Asosiasi Profesi Pendidikan Jarak Jauh Indonesia asosiasi dari perguruan tinggi jarak jauh, hanya ada empat di Indonesia,” ungkapnya.
Universitas Siber Muhammadiyah mengalami peningkatan pesat dalam jumlah peminat dan mahasiswa, sebanyak 8.770 pendaftar, 2.488 diantaranya telah menjadi Mahasiswa pada tahun 2024. Saat ini mahasiswa aktif pada 2024/2025 ganjil sebanyak 2.610 mahasiswa.
Menariknya, profil mahasiswa SiberMu selama tiga semester terakhir juga menunjukkan tren yang signifikan dalam hal usia. Seperti yang terlihat pada grafik, minat terbesar datang dari kalangan usia dewasa, khususnya di kelompok usia pekerja dengan rentan 19-35 tahun.
“Selain itu SiberMu mahasiswa juga berasal tidak hanya dari seluruh Indonesia, tapi juga dari berbagai dunia seperti Mesir sampai Rusia,” ungkapnya.
SiberMu tercatat sebagai satu-satunya kampus pembelajaran jarak jauh di antara PTMA. Selain itu juga sebagai Kampus Virtual Terluas Berkualitas tinggi dan fleksibel, serta Green Campus Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah.
“Sejak tiga tahun yang lalu, SiberMu ini baru menggunakan sepuluh rim kertas. Karena kita sudah full digitalisasi,” katanya.
Tak hanya itu, sebagai kampus belia SiberMu telah berhasil membangun jaringan kerja sama dengan lebih dari 200 stakeholder, mengukir prestasi baik akademik maupun non akademik, serta terus melakukan pengembangan inovasi aplikasi.