MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah lama dikenal memiliki amal usaha yang mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Besarnya Muhammadiyah sangat di dukung oleh kualitas SDM yang ada di dalamnya.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) memegang peran strategis dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berintegritas. Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bambang Setiaji, menekankan pentingnya upaya pengembangan SDM di lingkungan PTMA.
“Muhammadiyah terus berkomitmen untuk membina SDM yang unggul. Strategi pengembangan SDM di masing-masing perguruan tinggi tentunya memiliki variasi yang berbeda, namun kami di Majelis Diktilitbang selalu mengharapkan bahwa lulusan PTMA harus memiliki kompetensi yang baik dan mampu bersaing di berbagai sektor,” ujar Bambang ketika dihubungi redaksi pada Selasa (22/10).
Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan Diktilitbang tengah berinisiatif melakukan koordinasi lintas bidang untuk menghadapi tantangan era digital.
“Kami di majelis Diktilitbang memiliki program gerakan lintas bidang yang kami salurkan ke PTMA. Salah satu contoh bidang keilmuan yang sangat relevan dengan kondisi saat ini adalah bidang Teknologi Informasi (IT) . Dengan mempelajari keilmuan tersebut, kami berharap mahasiswa PTMA dapat memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di era revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0,” jelasnya.
Lalu, kualitas SDM di PTMA tentunya juga tidak lepas dari peran penting para tenaga pendidik di perguruan tinggi yaitu dosen. Bambang menekankan bahwa kualitas dosen menjadi pilar utama dalam pengembangan SDM di PTMA. Menurutnya, kedisiplinan dan kepakaran dosen menjadi kunci yang tidak bisa diabaikan.
“Dalam mengembangkan SDM di PTMA, kedisiplinan dosen dalam jadwal belajar mengajar sangat penting. Selain itu, kepakaran keilmuan juga harus terus dijaga dan ditingkatkan. Kami di Majelis Diktilitbang menaruh harapan penuh agar setiap dosen dapat terus memperbarui dan mengembangkan keilmuan mereka,” imbuhnya.
Harapan tertinggi juga disampaikan oleh Bambang dalam upaya pengembangan dan penyaluran SDM yang berkuliah di PTMA. Tentunya hal tersebut sudah menjadi consent dari majelis Diktilitbang sebagai lembaga pengembangan perguruan tinggi, penelitian dan pengembangan di Muhammadiyah.
“Kami di Majelis diktilitbang tentunya memiliki harapan yang tinggi untuk berkembangnya SDM di PTMA. Berbagai upaya telah kami lakukan salah satunya adalah pengiriman pelajar-pelajar Muhammadiyah ke luar negeri untuk belajar,” jelasnya.
“Kami sangat consent akan hal tersebut dan kami mendorong agar perguruan tinggi mengalokasikan 4% dana nya untuk sekolah atau sekitar 200 Miliar yang digunakan untuk pertukaran pelajar bagi mahasiswa Muhammadiyah agar dapat belajar di perguruan tinggi lain di dalam negeri ataupun di luar negeri sehingga nantinya diharapkan lulusan perguruan tinggi Muhammadiyah dapat memiliki dampak yang besar bagi Muhammadiyah, bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. (bhisma)