MUHAMMADIYAH.OR.ID, BEKASI – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bekasi gelar silaturahmi dan sinergitas dengan menghadirkan Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Mariman Darto.
Dalam acara silaturahmi dan sinergitas ini digelar pada Ahad (6/10) di Panti Asuhan Nurul Badri, Bekasi Barat ini Mariman Darto menyampaikan identitas Muhammadiyah sebagai gerakan Islam tidak hanya melekat pada organisasi, tapi juga warganya.
“Konsekuensi dari Muhammadiyah sebagai gerakan Islam adalah kewajiban setiap warganya untuk menampilkan wajah Islam yang nyata dan memberikan solusi konkret atas berbagai persoalan sosial yang ada,” katanya.
Menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, lebih-lebih urusan sosial, warga Muhammadiyah tidak boleh berpangku tangan, serta yang diwacanakan tidak hanya berhenti sampai pada kebijakan namun menjadi aksi nyata memberi kemanfaatan.
“Kita tidak boleh berpangku tangan dan sekadar berbicara tentang Islam sebagai sebuah gerakan,” katanya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan yang terinspirasi Surat Al Ma’un, yang kemudian melahirkan gerakan dan aksi nyata menolong kelompok rentan, maka aksi dan gerakan nyata itu tidak boleh terputus.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah aksi nyata melalui amal usaha yang berkontribusi positif terhadap kelompok rentan, khususnya kalangan miskin perkotaan,” imbuhnya.
Mariman Darto menekankan, keberadaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) bukan pengganti peran keluarga dalam kehidupan anak, melainkan sebagai pendukung bagi keluarga untuk masa tumbuh dan kembang anak.
“Asuhan terbaik bagi anak-anak adalah di dalam keluarga. LKSA ke depannya diharapkan berperan sebagai pendukung bagi keluarga, bukan menggantikan peran mereka,” katanya.
Pada kesempatan ini Mariman Darto mengapresiasi LKSA Nurul Badri yang sudah menjadi tempat nyaman untuk belajar dan pusat asuhan bagi anak-anak yatim, piatu, dhuafa, dan anak-anak berkebutuhan khusus.