MUHAMMADIYAH.OR.ID, BONDOWOSO – Muhammadiyah masuk abad kedua tidak lagi bergerak di ranah lokal, maupun nasional, tapi sudah di ranah global, oleh karena itu penting untuk meluruskan niat membesarkan organisasi ini.
Pesan tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim dalam Tabligh Akbar yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonosari, Kabupaten Bondowoso (19/10).
Internasionalisasi gerakan tersebut, pinta Kiai Saad, harus juga disambut oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PCM) dengan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang relevan dengan perkembangan dan tantangan.
Namun yang tidak boleh dilupakan dari semakin luasnya gerakan Muhammadiyah adalah niat yang sama sejak awal, yaitu membesarkan organisasi, bukan malah membesarkan diri sendiri dan mengkerdilkan organisasi.
“Jangan sampai ber-Muhammadiyah untuk membesarkan diri, namun gunakanlah diri untuk membesarkan Muhammadiyah,” katanya.
Bagi para aktivis yang berjuang melalui jalan Muhammadiyah, Kiai Saad berpesan supaya tidak perlu risau akan balasan yang dijanjikan oleh Allah SWT. Sebab barang siapa yang menolong agama Allah, tentu akan ada balasan yang setimpal bahkan lebih.
Kiai Saad mempertegas melalui Surah Muhammad Ayat 7, yakni tentang janji Allah terhadap orang-orang beriman yang menolong agama Allah, maka akan diberikan balasan berupa pertolongan Allah sekaligus meneguhkan kedudukannya.
Melalui ayat tersebut, Kiai Saad mengingatkan bahwa ketika Allah membalas kebaikan dari hamba-Nya, maka balasan tersebut akan berlipat-lipat lebih besar daripada apa yang dilakukan hamba-Nya.
Dalam konteks berMuhammadiyah, ketika akan membesarkan berbagai amal usahanya, yakinlah bahwa bukan hanya Allah akan membantu mewujudkan hajat tersebut, bahkan lebih daripada itu ada tambahan kebaikan lain yang nilainya jauh dari apa yang sudah diperjuangkan.
Namun perlu diperhatikan bahwa pertolongan sekaligus hal-hal baik lain dari Allah hadir, ketika seorang hamba telah menolong Allah terlebih dahulu.
