إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ.
قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
وَقَالَ أَيْضاً : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينْ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسِانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ :
Jamaah salat Jumat yang berbahagia,
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib ingin menyampaikan tentang salah satu aspek penting dalam Islam, yaitu kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di hadapan Allah SWT.
Islam menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama dalam hal ibadah dan tanggung jawab di muka bumi. Allah SWT menegaskan hal ini dalam beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya dalam Surat An-Nahl ayat 97:
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Ayat ini menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan, selama mereka beriman dan melakukan amal saleh, akan mendapatkan balasan yang sama dari Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa Islam tidak membedakan derajat di antara keduanya dalam hal keimanan dan amal ibadah.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Kesetaraan ini juga terlihat dalam peran laki-laki dan perempuan sebagai khalifah di bumi. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 30:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌۢ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۖ
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’”
Sebagai khalifah di bumi, laki-laki dan perempuan memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan memakmurkan dunia, sesuai dengan potensi, kompetensi, dan fungsi masing-masing. Mereka diberi amanah untuk menjaga keadilan dan ketertiban, memimpin dengan kebijaksanaan, serta menegakkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Tidak hanya dalam urusan peran sosial, kesetaraan ini juga tercermin dalam hukum Islam. Jika seseorang melakukan kesalahan, baik laki-laki maupun perempuan, mereka akan mendapatkan sanksi yang setara. Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nur ayat 2:
ٱلزَّانِيَةُ وَٱلزَّانِى فَٱجْلِدُوا۟ كُلَّ وَٰحِدٍ مِّنْهُمَا مِا۟ئَةَ جَلْدَةٍۖ
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera.”
Ayat ini menunjukkan bahwa dalam penegakan hukum, baik laki-laki maupun perempuan diperlakukan sama. Ini menegaskan prinsip keadilan dalam Islam, di mana tidak ada perbedaan perlakuan berdasarkan jenis kelamin.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Sebagai umat Islam, kita harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan ini dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keluarga, laki-laki dan perempuan saling melengkapi. Kedudukan mereka yang setara di hadapan Allah harus menjadi dasar dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan adil.
Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 71:
وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۚ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain.”
Ayat ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan harus saling mendukung dalam menegakkan kebenaran dan kebaikan. Sebagai umat beriman, kita semua memiliki kewajiban untuk bekerja sama dalam mengamalkan ajaran Islam dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan serta kebaikan dalam masyarakat.
Marilah kita terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan memperkokoh kesetaraan ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan keberkahan kepada kita semua.
Amin ya Rabbal Alamin.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ لِي وَلَكُمْ, فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua