MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Saad Ibrahim menegasakan bahwa semua kebutuhan manusia tidak luput dari pertolongan Allah SWT. Namun, saat ini masih banyak manusia yang masih menganggap sebuah kekayaan dan kenikmatan yang diraih merupakan sebuah kemuliaan dan kemiskinan merupakan sebuah kehinaan.
Melalui surah Al-Fajr, Saad memaparkan kembali kebutuhan manusia dengan cara yang benar berdasarkan pandangan Islam. Ia menjelaskan bahwa Allah SWT sebagai dzat yang maha pemurah memberikan rezekinya kepada setiap menusia dengan hikmah tertentu.
“Bagi mereka yang diberikan kecukupan finansial, hal itu bukan semata-mata sebagai bentuk kemuliaan, tetapi sebuah ujian yang sebaiknya dikelola dengan baik. Jika Ia dapat membelanjakan hartanya di jalan Allah dan senantiasa bersyukur, maka Allah SWT akan menambah nikmat-Nya, namun jika ia membelanjakan hartanya di jalan yang tidak dibenarkan oleh agama, maka itu termasuk ujian baginya,”jelas Saad dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) pada Ahad (6/10).
Saad juga menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan setiap manusia sebuah potensi yang kemudian jika dimanfaatkan melalui etos kerja yang baik dengan bekerja keras, dan dikerjakan dengan cara yang halal maka itu termasuk tanda kebaikan yang dimiliki oleh seseorang.
“Jika semua potensi telah dikerjakan dengan cara dan jalan yang benar namun belum mendapatkan hasil yang diharapkan, maka hendaknya Ia bersabar, mengevaluasi kinerjanya dan tetap optimis, sehingga dengan demikian akan membuka pertolongan dari Allah SWT melalui jalan yang lainnya,”pungkas Saad. (nola)