MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kerja sama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan Singapore Polytechnic untuk meningkatkan kualitas produk masyarakat diapresiasi Minister of State for Education atau Menteri Pendidikan Singapura, Gan Siow Huang.
Dalam siaran pers yang diterima muhammadiyah.or.id pada Rabu (9/10), Gan Siow Huang menyampaikan menyampaikan rasa bangganya terhadap jalinan kerja sama antara UMY dengan Singapore Polytechnic.
Ia secara khusus menyebutkan bahwa kemitraan yang sudah berjalan selama 11 tahun ini menjadi wadah penyaluran konsep pemberdayaan berbasis design thinking atas masalah yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Ini ditunjukkan dengan kolaborasi antara mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic yang berhasil menciptakan mesin pemilah kotoran kambing. Ini menjadi solusi atas permasalahan yang dialami oleh masyarakat di desa Selopamioro, Bantul Yogyakarta.
Melalui konsep pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata, UMY menjadi satu-satunya mitra Singapore Polytechnic yang telah mengembangkan prototype dari inovasinya dan dipamerkan dalam agenda International Learning Festival.
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional (KKUI) UMY, Idham Badruzaman mengatakan, sebagai mitra pertama sejak 2013, UMY konsisten untuk menerapkan skema community empowerment yang dipadukan dengan konsep design thinking dari Singapore Polytechnic.
“Karena UMY memiliki banyak skema pengabdian di luar kerja sama dengan Singapore Polytechnic, akan sangat rugi bagi UMY jika tidak mengadopsi keunggulan dari konsep design thinking. Ini kami lakukan dengan menghadirkan dosen UMY ke Singapura untuk mempelajari penggunaan dari konsep tersebut,” ujar Idham.
Jika konsep tersebut dapat diadopsi dan diterapkan secara optimal, Idham merasa bahwa ke depannya skema pengabdian masyarakat oleh UMY akan menjadi lebih berkualitas.
Konsep pemberdayaan ini tinggal disesuaikan dengan prinsip dari program LEX yaitu untuk memberdayakan masyarakat berdasarkan nilai dan kebudayaan setempat.