MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA TIMUR – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir hadiri Grand Launching SM Corner Jakarta di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Rawamangun, Jakarta Timur pada Kamis (3/10).
Haedar dalam amanatnya menyampaikan, ujung tombak kekuatan Muhammadiyah ada di cabang dan ranting. Oleh karena itu, agenda ini penting bagi perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah di masa depan. Lebih-lebih dalam gerakan ekonomi.
Sejarah perkembangan cabang Muhammadiyah, kata Haedar, telah terjadi sejak tahun 1920 atau masa awal Muhammadiyah. Tidak hanya berkembang secara struktural, tapi Muhammadiyah juga berkembang Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Seperti pada tahun 1924, di Surabaya telah mendirikan rumah sakit. Setelah sebelumnya pada 1923 mendirikan di Jogja,” katanya.
Oleh karena itu, bagi aktivis Persyarikatan Muhammadiyah yang merawat dan mengembangkan cabang maupun ranting dia telah menjadi penerus atas yang dilakukan oleh Kiai Ahmad Dahlan. Haedar berpesan supaya Muhammadiyah, tidak hanya cukup ada tapi berkembang dan bermanfaat.
Haedar Nashir menjelaskan, gerakan amal kebajikan yang dilakukan oleh Muhammadiyah tidak datang dari ruang hampa. Melainkan dari Usaha sadar, bahkan menjadi pandangan mendasar yaitu untuk kejayaan Islam.
Launching SM Corner ini, imbuhnya, bagian dari implementasi Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar. Pasca Muktamar 47, Muhammadiyah menambah pilar gerakan dari yang sebelumnya ada pilar pendidikan, kesehatan, dan sosial, kemudian ditambah pilar keempat yaitu pilar ekonomi.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jakarta, Akhmad H. Abu Bakar mengapresiasi pendirian SM Corner Jakarta ini. Dia berharap SM Corner Jakarta di Rawamangun ini akan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
“Mari kita sama-sama mendorong, dan sama-sama mendapat bagian dari SM Corner ini,” katanya.
Saat ini Persyarikatan Muhammadiyah sudah memiliki beberapa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) secara fisik, namun yang tidak boleh kalah adalah membangun dakwah melalui pengembangan Ranting dan Cabang Muhammadiyah– sekaligus juga membangun warga, kader, dan umat.
Pada kesempatan ini, Abu Bakar juga menyampaikan bahwa saat ini sedang melakukan pemekaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kepulauan Seribu. Syarat-syarat untuk berdirinya PDM sedang diusahakan oleh PWM Jakarta dan daerah lain.
Selanjutnya, Direktur PT.SCM Deny Asyari menyampaikan launching ini bagian dari konsolidasi ekonomi jemaah warga Muhammadiyah. Oleh karena itu, SM Corner ini ajang pembuktian untuk gerakan ekonomi dan bisnis warga Muhammadiyah.
Dato’ Marajo ini menjelaskan, SM Corner Jakarta ini merupakan jaringan ke 91 milik PT.SCM, keberadaan SM Corner Jakarta ini diharapkan menjadi jaringan bisnis dan ekonomi Muhammadiyah di Jakarta. SM Corner Jakarta ini sekaligus akan menjadi gudang untuk jaringan retail yang dimiliki oleh PT. SCM di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Sebagai tambahan informasi, saat ini PCM Rawamangun sudah melakukan pembelian lahan seharga Rp. 13,5 miliar di kawasan Jakarta Timur. Rencananya lahan yang di elit itu akan dijadikan SM Tower – jaringan hotel milik Muhammadiyah. Selain itu, juga sedang merencanakan pembangunan Klinik Muhammadiyah Jakarta Timur.
Langkah tersebut didukung oleh PDM Jakarta Timur, seperti yang disampaikan oleh M. Nur Rianto, bahwa Muhammadiyah sudah harus shifting gerakan ke bidang ekonomi dan bisnis.