MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah imbau para dai dan mubalig Muhammadiyah dalam menghadapi era disrupsi dengan tradisi ilmu dan keadaban yang kokoh.
Dalam siaran pers yang diterima muhammadiyah.or.id pada Senin (7/10), dipesankan supaya penyampaian dakwah para dai dan mubalig untuk senantiasa mengedepankan akhlak karimah, tengahan atau moderat, dan menjaga kehormatan sesama.
Secara terpisah, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal menyampaikan Majelis Tabligh dengan seluruh jaringannya menjadi garda terdepan dalam meletakkan kemuliaan manusia (human dignity) sebagai pilar asasi pesan dakwah.
Selain kemuliaan manusia, pilar lain pesan dakwah Muhammadiyah menurut Fathur harus bisa mencerahkan, menggerakkan, dan menggembirakan. Sebab kemuliaan manusia tidak sebatas HAM, tetapi manusia sebagai ciptaan Allah SWT.
“Kemuliaan ini sakral, sebabnya harus diasaskan pada sesuatu yang sakral juga yaitu wahyu Ilahi serta pandangan yang otentik dan tidak menyimpang,” katanya.
Di era pesatnya informasi, para dai dan mubalig Muhammadiyah harus senantiasa mengimbangi informasi yang didapatkan dengan tabayun atau verifikasi dan tatsabut atau ketelitian, lebih-lebih narasi tentang keagamaan yang kerap kali tak berdasar.
Majelis Tabligh juga menekankan agar dalam menjalankan dakwah, para mubalig tetap menjaga marwah dan integritas. Hal ini menjadi kunci untuk menyebarkan kebenaran dan kebaikan di tengah-tengah masyarakat yang semakin terpapar dengan informasi yang tidak terkontrol.