MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Nur Fajri Romadhon, menggarisbawahi pentingnya menghindari kesalahan (Laḥn) dalam membaca Al-Qur’an.
Pada Rabu (30/10), Nur Fajri menjelaskan bahwa Laḥn adalah kesalahan membaca yang merusak makna atau tidak sesuai dengan kaidah tajwid, yang seharusnya dapat dihindari dengan pemahaman tajwid yang memadai. Kesalahan membaca Al-Qur’an tidak hanya berdampak pada makna tetapi juga bisa menimbulkan kekurangan dalam penghayatan ibadah.
Nur Fajri menjelaskan bahwa Laḥn terbagi menjadi dua jenis, yaitu Laḥn Jaliyy dan Laḥn Khafiyy. Laḥn Jaliyy adalah kesalahan jelas yang memengaruhi makna bacaan, seperti salah harakat atau pengucapan huruf. Kesalahan ini termasuk fatal, terutama jika terjadi dalam bacaan Al-Fatihah. Bahkan dalam fatwa Majelis Tarjih berpotensi memengaruhi keabsahan salat seseorang.
Contoh kesalahan ini adalah saat membaca “iyyāki na’budu” alih-alih “iyyāka na’budu” atau mengganti huruf ص (Shād) dengan ش (Syīn) saat membaca “shirāth.” Nur Fajri mengingatkan bahwa menghindari Laḥn Jaliyy adalah kewajiban setiap Muslim, karena dapat memengaruhi makna yang ingin disampaikan oleh Allah dalam ayat Al-Qur’an.
Di samping itu, Laḥn Khafiyy adalah kesalahan yang lebih samar karena tidak mengubah makna namun tetap tidak sesuai dengan kaidah tajwid. Misalnya, tidak menerapkan hukum tajwid seperti Ikhfā’, Idghām, atau Idzh-hār pada tempatnya. Nur Fajri juga menekankan bahwa kesalahan dalam Laḥn Khafiyy bersifat makruh, tetapi tetap perlu dihindari sebagai bentuk penghormatan terhadap Al-Qur’an.
Nur Fajri juga menyebutkan bahwa, meskipun mempelajari tajwid pada level teori merupakan kewajiban kolektif (fardhu kifayah), namun mengamalkan tajwid saat membaca Al-Qur’an adalah kewajiban individu (fardhu ‘ain). Aturan-aturan rinci tajwid, seperti yang berkaitan dengan Laḥn Khafiyy, memang tidak wajib secara individu, tetapi aturan dasar tajwid untuk menghindari Laḥn Jaliyy adalah kewajiban bagi semua Muslim.
“Beragam bentuk Laḥn tadi menghindarinya bukanlah sesuatu yang amat sulit manakala kita memohon bantuan kepada Allah swt serta rutin membaca Al-Qur’an dan menghadiri majelis pengajaran Tajwid. Mewaspadai Laḥn merupakan hal yang seyogianya diperhatikan semua pembaca Al-Qur’an agar tidak terkena kemakruhan atau bahkan keharaman,” terang Nur Fajri.