MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menuturkan bahwa akhlak tidak sekadar perilaku, melainkan manifestasi nyata dari kualitas iman seseorang. Seperti sabda Rasulullah Saw, “Orang yang paling sempurna imannya ialah mereka yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut Dadang yang disampaikan dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah pada Kamis (24/10) ini, akhlak yang baik bisa jadi merupakan bukti konkret keyakinan terhadap ajaran Islam. Sebab itulah, Nabi Muhammad Saw datang dengan tugas utama yang monumental, yakni menyempurnakan akhlak manusia di dunia.
Dadang menyebutkan bahwa sumber utama akhlak dalam Islam adalah Al-Quran. Dalam surah Al-Imran ayat 16-17, Allah menyebutkan ciri-ciri akhlak yang baik, antara lain beriman, bersabar, jujur, taat, dermawan, serta istiqamah dalam berdoa dan memohon ampun di tengah malam. Al-Quran menjadi cermin moral bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari, menghindari perilaku tercela, dan mengedepankan sifat-sifat luhur dalam setiap tindakan.
Selain Al-Quran, kata Dadang, sumber akhlak lainnya dalam Islam adalah hadis atau sabda Rasulullah Saw. Rasulullah Saw merupakan teladan agung (uswatun hasanah). Sebagaimana yang digambarkan oleh ‘Aisyah, istri beliau, yang mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Al-Quran.
Satu contoh yang berkaitan dengan akhlak ialah hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan sejahtera.”
Akhlak dalam Islam juga bisa bersumber dari budaya setempat selama nilai-nilai tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Contohnya, kata Dadang, mengenakan batik pada acara-acara tertentu adalah tradisi lokal yang dapat diterima dalam Islam selama tidak melanggar etika utama. Budaya lokal memperkaya keindahan dan keberagaman cara seorang Muslim berakhlak dalam berbagai konteks kehidupan.
Pentingnya akhlak tidak dapat dipandang sebelah mata. Menurut Dadang, jika akidah adalah keyakinan di dalam hati yang tersembunyi dan ibadah lebih bersifat ritual yang bisa saja tidak terlihat oleh khalayak, akhlak adalah perilaku nyata yang dapat disaksikan orang lain. Akhlak menjadi refleksi langsung dari kedalaman iman dan bentuk nyata pengamalan ajaran Islam.
Ketika seorang Muslim berakhlak baik, ia bukan hanya menunjukkan keimanannya, tetapi juga turut berdakwah dengan caranya sendiri. Akhlak boleh jadi merupakan sarana dakwah yang efektif, menyampaikan pesan Islam dengan tindakan.