MUHAMMADIYAH.OR.ID, KUNINGAN – Tidak cukup perubahan status misalnya dari institut atau sekolah tinggi menjadi universitas, melainkan juga harus diusahakan perbaikan kualitas dan kapasitas ketika sudah menjadi universitas.
Hal itu ditekankan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto pada (22/10) dalam acara Pelantikan Rektor dan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Kuningan masa jabatan 2024-2028.
Terlebih Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) di kawasan minoritas muslim, kata Agung, harus pandai-pandai mengambil hati dan trust publik bahwa belajar di PTMA itu tidak kalah keren dibandingkan yang lain.
“Tidak hanya dari jumlah mahasiswanya, tapi juga dari sisi akreditasi-akreditasi,” ungkap Agung Danarto.
Agung berharap tren positif tersebut tidak hanya terjadi di PTMA besar, namun juga merata di seluruh PTMA, termasuk juga terjadi di Universitas Muhammadiyah Kuningan, Jawa Barat ini.
Saat ini menurut Agung merupakan waktu yang krusial untuk menggerakkan Universitas Muhammadiyah Kuningan, sebab usianya masih muda hasil dari merger dari dua perguruan tinggi yang berbeda.
“ini bukan hanya cita-cita warga Muhammadiyah di Kuningan, tetapi seluruh warga Masyarakat kuningan akan mendukung dan bangga jika Universitas Muhammadiyah Kuningan dapat maju dan menjaring puluhan ribu mahasiswa,” tegas Agung.
Agung mendorong tahun ini menjadi momen penting bagi Universitas Muhammadiyah Kuningan dalam merger dan mengkonsolidasikan kekuatan dan melakukan sebuah transformasi.
Sebagai bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Kuningan perlu menjaga hubungan yang baik dengan persyarikatan. Nilai-nilai keislaman yang diberikan di Universitas Muhammadiyah Kuningan kepada seluruh civitas akademika harus selaras dengan nilai-nilai Persyarikatan.
Persaingan dalam semangat fastabiqul khairat dengan universitas lain juga perlu digaungkan agar universitas Muhammadiyah Kuningan dapat berkembang sesuai zamannya hingga dapat berkolaborasi dengan sektor pemerintahan untuk menebar manfaat bagi Masyarakat.
“DNA Muhammadiyah adalah berkemajuan, sehingga Universitas Muhammadiyah Kuningan harus terus maju. Hal ini dikarenakan Universitas Muhammadiyah Kuningan merupakan salah satu dari 164 perguruan tinggi Muhammadiyah saat ini. Mari jadikan momen ini sebagai lompatan dalam semangat berkemajuan dalam meraih kualitas dan prestasi,” pungkas Agung. (nola/A’n)