MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Sebanyak 200 pengusaha yang tergabung dalam Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) berkumpul di SM Tower pada Sabtu (21/09). Acara ini bertujuan memperkuat kerja sama di antara anggota serikat guna memajukan usaha serta mensukseskan pilar dakwah ekonomi yang digagas oleh organisasi.
Muhammad Ghufron Mustaqim, Sekretaris Serikat Usaha Muhammadiyah, mengungkapkan bahwa nilai aset Muhammadiyah saat ini telah mencapai ratusan triliun rupiah, menjadikannya sebagai salah satu organisasi terkaya di dunia. Bahkan, menurut Ghufron, kekayaan Muhammadiyah melebihi banyak perusahaan profit di Indonesia.
“Kita harus semakin percaya diri bahwa Muhammadiyah ini levelnya tidak hanya di Indonesia, tapi harus berkarya di level global. Sejauh saya riset, belum ada grass root non-profit yang memiliki kekayaan lebih besar dari Muhammadiyah,” ujar Ghufron.
Serikat Usaha Muhammadiyah lahir pada tahun 2023 berada di bawah koordinasi Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil Menengah (LP UMKM) PP Muhammadiyah. Komunitas ini mengusung kolaborasi, mentoring, dan akses jaringan untuk memperkuat bisnis anggota. Ghufron pun menyampaikan visinya, bahwa pada 2045, 30% dari jajaran 100 orang terkaya di Indonesia berasal dari anggota Muhammadiyah.
“Ini adalah visi besar, mungkin terlihat sulit dicapai, tetapi Rasulullah Saw memenangkan Perang Khandaq meski tampaknya mustahil,” kata Alumni Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Dalam pertemuan tersebut, diperkenalkan berbagai program unggulan SUMU yang mendukung perkembangan usaha anggota, antara lain: SUMU PRO, aplikasi dinamis untuk berinteraksi, berbagi wawasan, serta mentoring bisnis.
SUMU Catalyst, platform kolaborasi yang menghubungkan anggota dengan peluang usaha dan jaringan bisnis. Ada pula SUMU Venture Builder, kurasi usaha yang siap berkembang di level nasional dan internasional. SUMU Connect, akses kepada pengusaha senior dan tokoh bisnis terkemuka. Terakhir, SUMU Exclusive Club, program bagi usaha besar dengan target masuk ke dalam jajaran 100 orang terkaya Indonesia pada 2045.
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, dan Ketua Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil Menengah (LP UMKM) PP Muhammadiyah, Toni Firmansyah, yang menyampaikan dukungannya terhadap visi besar ekonomi Muhammadiyah ke depan.