MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pilkada serentak pada 2024 merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia, secara terbuka hal ini merupakan eksperimen politik untuk mengefisiensikan Pemilihan Umum (Pemilu).
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada (15/9) dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jawa Barat secara daring.
Sebelumnya juga telah diselenggarakan agenda Pemilu untuk Presiden, DPR, dan DPD secara serentak. Namun alih-alih terjadi efisiensi, justru menurut beberapa anggota DPR agenda Pemilu perlu untuk dilakukan evaluasi yang mendalam.
Selain itu, menurut kabar yang diterima oleh Abdul Mu’ti, diselenggarakannya Pemilu serentak ini juga diharapkan akan menghindarkan Pemilu dari praktik-praktik money politic.
“Realitas yang aktual malah ada yang mengatakan makin ribet saja, dan ada yang juga mengatakan ternyata orang lebih fokus pada pemilihan Presiden dari pada pemilihan legislatif Sehingga seakan-akan pemilihan legislatif itu hanya pelengkap,” katanya.
Pilkada serentak 2024 menurut Mu’ti juga bagian dari eksperimen politik. Sebagai eksperimen, tentu harapan ideal dipancangkan untuk dicapai. Meskipun demikian, harapan ideal itu mungkin agak sulit dilakukan.
Sebab, banyak isu yang berkembang menjelang Pilkada Serentak 2024, mulai dari adanya kotak kosong, proxy, dan head to head antar paslon lantaran tidak ada kandidat lain yang maju sebagai alternatif pilihan rakyat.
“Semua proses politik ini tentu harus kita maknai sebagai bagian dari dinamika politik yang ada di tanah air kita,” imbuhnya.
Di sisi lain, dari eksperimen politik yang dilakukan oleh pemerintah ini diharapkan oleh Abdul Mu’ti akan berdampak semakin baiknya demokrasi di Indonesia. Sehingga menghasilkan pemimpin yang ideal, yang dapat memajukan daerah.
Semua berharap Pilkada Serentak dan Pemilu yang lain dapat berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil). Oleh karena itu, pihak yang mengusahakan Pemilu berlangsung Luber Jurdil pantas mendapat apresiasi.