MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin yang tidak minta dilayani, hal tersebut disebutkan dalam Kitab Al-Barzanji.
“Nabi Muhammad SAW merupakan seorang yang pemalu, tawadhu, memperbaiki sendiri terompahnya, menjahit pakaiannya, memerah kambing, dan membantu pekerjaan rumah tangga,”ungkap Mu’ti pada Ahad (15/9).
Mu’ti juga menyebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang elit yang tidak elitis. Menurut Imam Al-Barzanji: Nabi Muhammad SAW menyukai orang fakir dan miskin, suka duduk bersama, menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazah, dan tidak pernah menghina seseorang betapapun sangat miskin dan melarat.
Mu’ti berpesan agar umat Muslim, khususnya pemimpin muslim ,perlu menjadikan dirinya sebagai servant leader dan mengembangkan servant leadership yang dekat dan berpihak kepada kaum dhuafa, komunitas marginal yang seringkali terpinggirkan.
“Semoga dengan peringatan Maulid Nabi, kita semua dapat meneladani dan mentransformasikan kehidupan Nabi, terutama sikap hidup sederhana, bersahaja, melayani, dan menghargai sesama,”tutup Mu’ti.