Sabtu, 2 Agustus 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Nabi Muhammad Saw: Keteguhan Akhlak Mulia di Tengah Badai Mendera

by ilham
11 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 3 mins read
A A
Tiga Peristiwa Besar Nabi Muhammad Saw pada Rabiul Awal: Lahir, Hijrah, dan Wafat

Ketika Nabi Muhammad Saw pertama kali mendakwahkan Islam secara terbuka di Makkah, para pengikut awalnya segera merasakan konsekuensi yang sangat berat. Mereka yang memilih untuk memeluk Islam harus bersiap menghadapi penyiksaan fisik, pengucilan sosial, dan ancaman kematian. Sejarah mencatat bagaimana banyak dari mereka dianiaya dengan cara-cara yang kejam dan tidak berperikemanusiaan.

Beberapa sahabat Nabi, seperti Khabbab ibn al-Aratt, menjadi saksi hidup atas kekejaman yang terjadi. Khabbāb disiksa dengan cara dilempar ke bara api hingga ia bisa mencium bau dagingnya sendiri yang terbakar (Abu Nu’aym, 1974, I: 143). Tindakan brutal semacam ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi mereka yang berani mendeklarasikan iman kepada Allah dan Nabi Muhammad Saw.

Di bawah terik matahari gurun yang menyengat, kaum Quraisy membawa kaum Muslimin ke padang pasir untuk disiksa. Batu-batu besar dan panas ditempatkan di atas dada mereka, melumpuhkan tubuh mereka dan mencegah mereka bernapas dengan lega. Bahkan, beberapa diikat dengan rantai besi yang memanaskan tubuh mereka hingga melepuh. Di tengah segala penderitaan itu, iman mereka tetap kokoh.

Namun, penderitaan itu bukan hanya dialami oleh para sahabat. Nabi Muhammad Saw sendiri menjadi target utama dari permusuhan dan kebencian kaum Quraisy. Mereka tidak hanya menyerang fisik beliau, tetapi juga berusaha menghancurkan nama baik dan martabatnya. Salah satu bentuk penghinaan yang paling menyakitkan adalah ketika Abu Jahl menumpahkan isi perut unta ke tubuh Nabi saat beliau sedang bersujud di Ka’bah. Serangan ini dilakukan di depan publik, dengan tujuan merendahkan beliau dan mempermalukannya di hadapan para penduduk Makkah.

MateriTerkait

Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede

Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2

Namun, di tengah kekejaman dan penghinaan yang terus-menerus, Nabi Muhammad Saw menunjukkan akhlak yang sangat luar biasa. Beliau tidak pernah membalas dengan kekerasan atau kebencian. Sebaliknya, beliau tetap menampilkan kasih sayang dan kelembutan, bahkan kepada mereka yang paling keras memusuhinya.

Contoh paling mencolok dari sikap ini adalah ketika Nabi SAW berdoa agar Allah memberikan hidayah kepada dua orang yang saat itu menjadi musuh besar Islam, yaitu Abu Jahl dan ‘Umar ibn al-Khaṭṭāb. Beliau berkata, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Abu Jahl atau ‘Umar ibn al-Khattab.” (HR. Tirmidzi). Doa tersebut dikabulkan Allah, meskipun bukan Abu Jahl yang menerima hidayah, melainkan ‘Umar.

Kasih sayang dan pengampunan Nabi Muhammad Saw tidak hanya terbatas pada doa-doanya. Ketika akhirnya beliau memiliki kekuasaan sebagai seorang pemimpin di Madinah, beliau bisa saja membalas dendam kepada orang-orang yang pernah menyakitinya. Namun, sebaliknya, Nabi SAW memilih untuk menegakkan sistem yang penuh dengan keadilan dan rahmat.

Salah satu contoh yang menggambarkan sikap pemaaf beliau adalah ketika sekelompok Yahudi Madinah datang dan mengucapkan “al-samu ‘alaykum” (kematian atasmu) sebagai bentuk penghinaan kepada Nabi. Istri beliau, ‘Aisyah, yang marah dengan penghinaan tersebut, langsung membalas dengan ucapan yang sama. Namun, Nabi SAW dengan lembut menegurnya, “Wahai ‘Aisyah, bersikaplah lembut! Allah itu Maha Lembut dan mencintai kelembutan dalam segala hal.” (HR. Al-Bukhārī).

Sikap pemaaf Nabi Muhammad Saw juga terlihat jelas dalam pertempuran Uhud. Meskipun tubuhnya terluka, gigi depannya patah, dan darah mengalir dari wajahnya, Nabi SAW tidak membalas dengan kutukan. Sebaliknya, beliau berdoa, “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak tahu.” Para sahabat yang melihat kondisi beliau saat itu bahkan meminta Nabi SAW untuk mengutuk orang-orang yang telah melukainya. Namun, Nabi Saw menolak dengan tegas, “Aku tidak diutus sebagai tukang kutuk, melainkan sebagai rahmat.” (HR. Muslim).

Sikap pengampunan Nabi Saw juga terlihat dalam perlakuannya terhadap Hind bint ‘Utbah, seorang wanita Quraisy yang penuh dengan kebencian terhadap Nabi. Hind adalah orang yang merekrut Wahsyi, seorang budak Ethiopia, untuk membunuh paman Nabi, Hamzah, dalam Pertempuran Uhud. Meskipun Hind terlibat dalam pembunuhan brutal tersebut, ketika akhirnya ia menyerah dan memeluk Islam pada penaklukan Makkah, Nabi Saw menyambutnya dengan ramah, “Selamat datang, wahai Hind.” (HR. Al-Bukhārī).

Demikianlah, sepanjang hidupnya, Nabi Muhammad Saw terus menunjukkan bahwa akhlak mulia adalah inti dari ajaran Islam. Bahkan dalam menghadapi kekejaman yang paling ekstrem, beliau tetap teguh pada prinsip-prinsip rahmat dan keadilan. Melalui akhlaknya yang luhur, Nabi Saw mengajarkan bahwa pengampunan lebih kuat daripada balas dendam, dan bahwa kasih sayang adalah kunci untuk mengatasi kebencian.

Referensi:

Abū Nu‘aym, Aḥmad ibn ‘Abdillāh al-Iṣbahānī. Ḥilyat al-Awliyā’ wa Ṭabaqāt al-Aṣfiyā’. Egypt: Maṭba‘at al-Sa‘ādah, 1974.

al-Bukhārī, Muḥammad ibn Ismā‘īl. Ṣaḥīḥ al-Bukhārī. Edited by Zuhayr ibn Nāṣir. Beirut: Dār Ṭawq al-Najāh, 2002.

Muslim ibn al-Ḥajjāj al-Qushayrī. Ṣaḥīḥ Muslim. Edited by Muhạmmad Fu’ād ‘Abdul-Bāqī. Beirut: Dār Iḥyā’ al-Kutub al-‘Arabīyah, 1955.

al-Tirmidhī, Muḥammad ibn ‘Īsá. Sunan al-Tirmidhī. Edited by Bashshār ‘Awwād Ma‘rūf. Beirut: Dār al-Gharb al-Islāmī, 1998.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Di Momentum Maulid Nabi Haedar Ajak Umat Muslim Tampilkan Sifat Welas Asih dan Rahmat Bagi Semesta

Next Post

Keragaman dalam Fikih Adalah Hal yang Lumrah: Studi Kasus Ayat Tentang Wudhu

Baca Juga

Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede
Berita

Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

02/08/2025
Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede
Berita

Kotagede dalam Jejak Panjang Gerakan Islam: Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan AUM di Kotagede

02/08/2025
Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2
Berita

Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2

02/08/2025
Optimisme Muhadjir Effendy Bagi Alumni UMM Dapat Menjadi Generasi Pemimpin di Masa Indonesia Emas
Berita

Muhadjir Tekankan Peran Orang Tua dalam Sukseskan Pendidikan Mahasiswa

02/08/2025
Next Post
Kyai Saad Paparkan Evolusi Structure of Existence dari Masa ke Masa

Keragaman dalam Fikih Adalah Hal yang Lumrah: Studi Kasus Ayat Tentang Wudhu

Nabi Muhammad Saw: Figur Pemberani Sekaligus Dermawan Sejati

Nabi Muhammad Saw: Figur Pemberani Sekaligus Dermawan Sejati

Lewat Program LKSA, MPKS PP Muhammadiyah Tuai Apresiasi

Lewat Program LKSA, MPKS PP Muhammadiyah Tuai Apresiasi

BERITA POPULER

  • Perbedaan Antara Tilawah dan Tadarus Al Quran, Mana yang Lebih Baik?

    Jika Islam Agama Universal, Mengapa Al-Qur’an Diturunkan dalam Bahasa Arab?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengumuman Peserta Lulus Tes Wawancara Beasiswa S1 Al Azhar Jalur PP Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Haedar Nashir: Pak Rosyad Sholeh adalah Kamus Muhammadiyah yang Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syafiq Mughni: KHGT Hasil Ijtihad Muhammadiyah untuk Menyatukan Persaudaraan Umat Islam se-Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wacana Peleburan BPKH dengan BP Haji, Kiai Saad: Pegang Prinsip Maslahat dan Kajian Mendalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AUM Muhammadiyah Bukan Warisan Pribadi, Tapi Amanah Umat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warisan Kiai Dahlan: Spirit Kesederhanaan, Intelektualitas, dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Krusial Mu’allimaat Muhammadiyah: Warisan Abad ke-20 yang Terus Berjaya di Yogyakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kolaborasi Gagasan: Hermawan Kartajaya dan PP Muhammadiyah Bahas Islam, Marketing, dan SDG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.