MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Rektor Universitas Ahmad Dahlan sekaligus Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Muchlas MT, menyambut baik terselenggaranya Museum Muhammadiyah Talk’s, yang digelar pada Kamis (19/9) bertempat di Museum Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Acara ini juga menjadi momen penting dimana Muchlas juga berkesempatan meresmikan dua venue baru Museum Muhammadiyah yang terletak di lantai 3 dan 4 yang menampilkan materi perjuangan Muhammadiyah pasca kemerdekaan.
Dalam sambutannya, Muchlas menekankan peran penting museum sebagai sarana edukasi yang memberikan pemahaman yang benar terkait kemuhammadiyahan. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang keliru dalam menafsirkan dan memahami tentang gerakan persyarikatan Muhammadiyah, sehingga keberadaan museum ini diharapkan dapat menjadi pusat informasi yang akurat dan memperkaya wawasan public tentang kemuhammadiyahan.
“Museum Muhammadiyah mungkin tidak kaya akan artefak seperti museum-museum lainnya, namun ini bukan halangan bagi kami. Tantangan tersebut justru membuat kami termotivasi dalam menerapkan pendekatan yang berbeda yaitu menjadikan Museum Muhammadiyah sebagai museum pergerakan,” ujar Muchlas.
Ia menjelaskan bahwa konsep museum ini lebih berfokus pada narasi perjuangan dan pergerakan Muhammadiyah, bukan sekadar pada koleksi artefak fisik. Konsep ini diharapkan tidak mengurangi esensi museum sebagai pusat pengetahuan, tetapi justru memperluas cakupan edukasi yang disajikan.
Muchlas juga mengakui bahwasannya perjalanan Pembangunan Museum Muhammadiyah telah menghadapi banyak dinamika dan perjalanan yang panjang. Proses panjang tersebut tentunya membutuhkan sinergi antara Muhammadiyah, budayawan, dan seniman yang terlibat dalam setiap tahap pembangunannya.
“Kerja sama lintas sektor antar Muhammadiyah, para budayawan dan seniman merupakan salah satu kunci sukses terbesar dalam pengembangan dan pembangunan museum ini. Lalu kami juga selalu melakukan evaluasi dan monitoring dilakukan secara berkala, dimana kami juga harus memastikan museum ini siap diresmikan sebelum agenda besar Muktamar Muhammadiyah,” tambah Muchlas.
Di akhir sambutannya, Muchlas berharap Museum Muhammadiyah dapat menjadi sarana yang menarik bagi masyarakat, terutama generasi muda supaya dapat terus mempelajari sejarah dan peran Muhammadiyah dalam membangun bangsa.
“Museum ini menyimpan narasi perjalanan panjang Muhammadiyah, dan kami harap museum ini dapat menjadi sumber riset dan pembelajaran yang inspiratif bagi banyak pihak,” tutup Muchlas. (bhisma)