MUHAMMADIYAH.OR.ID, KOTA METRO – Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Izzul Muslimin menyampaikan selamat atas keluarnya Izin Pembukaan Prodi Pendidikan Kedokteran dan Profesi Dokter Universitas Muhammadiyah (UM) Metro.
Ucapan selamat itu disampaikan Izzul Muslimin pada Kamis (26/9) dalam Launching Fakultas Kedokteran UM Metro. Keluarnya izin pembukaan Prodi Kedokteran ini menambah jumlah Prodi atau Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) menjadi 17.
“Saya kira ini prestasi yang luar biasa, kita apresiasi untuk Majelis Dikti dan seluruh jajaran kampus-kampus Muhammadiyah,” katanya.
Bertambahnya jumlah Fakultas Kedokteran di PTMA, kata Izzul, merupakan respon Muhammadiyah terhadap masalah rendahnya jumlah dokter di Indonesia. Masalah ini telah lama menjadi perhatian Muhammadiyah, bahkan sejak zaman Kiai Ahmad Dahlan.
Seperti pesan Kiai Dahlan berikut ini “Jadilah Kalian Dokter, Mester (Sarjana Hukum), Insinyur dan Jangan Lupa Kembali ke Muhammadiyah.” Pesan ini menurut Izzul yang menginspirasi, sehingga saat ini banyak berdiri PTMA dengan Fakultas Kedokterannya.
Pesan itu disambut dan diteruskan oleh Kiai Ibrahim, Ketua Umum PP Muhammadiyah setelah Kiai Dahlan. Setelah mangkatnya Kiai Dahlan, Kiai Ibrahim kemudian mendirikan Fonds Dahlan sebagai gerakan santunan beasiswa kepada kader Muhammadiyah untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
“Tepat pada 7 Juni 1924, Muhammadiyah mengirimkan kalau tidak salah lima orang berangkat yang dibiayai Fonds Dahlan tadi, yang waktu itu pergi ke Lahore, Pakistan untuk studi di luar negeri,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Izzul Muslimin terkait dengan berdirinya berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan ini termasuk PTMA tidak berangkat dari ruang hampa, melainkan sebagai bentuk dan bukti konsistensi Muhammadiyah sejak era Kiai Dahlan membangun SDM Indonesia.
Dia berharap supaya usaha menjaga konsistensi Muhammadiyah membangun SDM Indonesia yang unggul berkemajuan didukung oleh semua pihak, terlebih dari internal Persyarikatan Muhammadiyah maupun dari eksternal, termasuk oleh pemerintahan.