MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMPUNG – Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Achmad Jainuri menyampaikan pentingnya pendidikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dalam acara Darul Arqom Top Manager Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah pada Kamis (26/09) di Universitas Muhammadiyah Metro.
Jainuri menyoroti kompleksitas penerapan AIK di sekolah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA).
Menurutnya hal tersebut membawa tantangan tersendiri, pasalnya masih banyak aspek dalam pendidikan AIK yang belum mencapai level terbaik. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini kurikulum AIK di banyak lembaga pendidikan Muhammadiyah yang hanya terbatas pada materi penjelasan struktural organisasi Muhammadiyah, padahal aspek substansial tentang kemuhammadiyahan itu sangat luas.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Jainuri menekankan perlunya setiap sekolah dan PTMA untuk memberikan perhatian lebih pada pendidikan AIK.
“Reformulasi kurikulum AIK sangat penting agar masyarakat luas dapat mengenal AIK dengan lebih mendalam. Hal tersebut diharapkan bisa menjadi langkah strategis dalam memperkuat core value atau inti dari pendidikan Kemuhammadiyahan”, jelasnya.
Lebih lanjut, Jainuri juga menyebut bahwa kolaborasi antara berbagai pihak merupakan salah satu kunci penting dalam pengembangan pendidikan AIK di masa depan. Dengan demikian, lembaga pendidikan di Muhammadiyah tidak hanya menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam akademik, namun juga mampu menanamkan nilai-nilai islam dalam kemuhammadiyahan yang lebih luas dan mendalam sehingga tentunya ini akan berdampak lebih bagi masyarakat.
Harapannya, dengan reformulasi kurikulum yang tepat, pendidikan AIK dapat menjadi salah satu aspek terpenting yang membedakan sekolah dan PTMA dengan lembaga pendidikan lainnya, sekaligus hal tersebut juga dapat memperkuat karakteristik kemuhammadiyahan dan membawa kebermanfaatan bagi masyarakat. (bhisma)