MUHAMMADIYAH.OR.ID, DEPOK – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkap indikator keimanan seseorang salah satunya dapat diukur dari kepeduliannya dalam memakmurkan masjid.
“Masjid yang kita bangun tidak boleh hanya dimanfaatkan oleh orang lain. Ini terjadi karena banyak di antara kita yang hanya bisa membangun, tetapi tidak mampu merawatnya,” tegas Anwar pada Ahad (15/9) dalam Pengajian Bulanan PCM Bojongsari Kota Depok sekaligus Pengesahan PRM Curug, PRA Bojongsari, dan Pembentukan Cabang ‘Aisyiyah Bojongsari.
Anwar mengatakan bahwa pemakmuran masjid harus dimulai dari lingkungan terdekat. “Jangan sampai masjid yang kita bangun hanya menjadi bangunan kosong. Jamaah yang rumahnya paling dekat dengan masjid harus bertanggung jawab untuk kegiatan harian dan pemakmurannya,” ujarnya.
Hal ini penting agar masjid tidak hanya berdiri sebagai struktur fisik, tetapi juga berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari.
Anwar juga mengatakan pentingnya memakmurkan masjid tanpa harus menunggu acara seremonial peresmian.
“Pemakmuran Masjid tidak perlu menunggu acara resmi. Lebih baik masjid dimakmurkan meski tanpa peresmian daripada hanya menjadi simbol yang tidak digunakan,” imbuhnya.
Keberadaan masjid Muhammadiyah, menurut Anwar, harus mampu menjaga kerukunan antarwarga.
“Masjid Muhammadiyah harus menjadi tempat yang harmonis dan tidak menimbulkan konflik di masyarakat sekitar. Pengurus DKM harus lebih strategis dalam mensosialisasikan program-programnya untuk menarik perhatian warga setempat,” jelasnya.
Selain itu, Anwar juga menekankan bahwa masjid Muhammadiyah tidak hanya memakmurkan jamaah dari segi ritual, tetapi juga harus aktif dalam bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan.
“Diperlukan program kegiatan yang rutin dan menarik untuk membuat warga setempat tertarik bergabung dalam dakwah dan menjadi bagian dari jamaah Muhammadiyah,” ujarnya.