إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ باللهِ مِنْ شُرُور أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعد
قال الله تعالى: أَعُوذُ باللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma’asyiral Muslimin Rahima-kumullah
Dalam kesempatan yang mulia ini, mari kita sama-sama memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan nikmat yang diberikan-Nya, utamanya nikmat sehat, kita bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa adanya kekurangan suatu apapun.
Shalawat dan Salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Muhammad saw beserta para keluarganya dan para sahabatnya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 143,
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ
”Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”
Ayat ini mengingatkan kepada kita semua bahwa Allah SWT memberi petunjuk pada umat- Nya untuk senantiasa menjadi umat yang wasathiyah yakni umat yang moderat, umat yang proporsional, berada di tengah dalam berbagai hal, khususnya moderat dalam beragama. Dalam beragama pun, Allah juga memerintahkan untuk tidak berlebih-lebihan yang diistilahkan dengan “ghuluw“.
Allah SWT berfirman dalam Qs An-Nisa ayat 171,
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ وَلَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّۗ
”Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Salah satu tantangan umat Muslim saat ini adalah menguatnya pemahaman ekstremisme, radikalisme, dan terorisme. Jika kita lihat dari perspektif sosiologi agama, maka ekstremisme dan radikalisme berpotensi menular ke semua pemeluk agama, tidak hanya Islam, agama-agama lain pun juga ikut terpengaruh.
Maka dari itu pemahaman moderasi dan toleransi dalam beragama haruslah kita berikan kepada para pemeluk agama yang ada di Indonesia supaya semua umat beragama bisa membuat tameng atau penghalang yang mampu untuk menjaga keutuhan bangsa ini supaya semua umat beragama dapat hidup berdampingan dengan damai.
Dengan demikian, negara dan masyarakatnya harus mengayomi dan melindungi keragaman agama yang berada di Indonesia. Perbedaan harus disikapi dan diterima sebagai anugerah dari Allah.
Dalam konteks kehidupan di Indonesia, bersikap moderat adalah mampu menempatkan diri pada situasi perbedaan dan keberagaman yang sudah menjadi sunnatullah. Hal ini bisa dimungkinkan jika sikap toleran dan moderat menjadi prinsip utama dalam bermasyarakat. Rasulullah saw menyatakan bahwa agama yang paling dicintai oleh Allah ta’ala adalah agama yang lurus dan moderat. Namun seiring dengan adanya revolusi teknologi, di mana informasi bisa diakses oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, paham keagamaan radikal ekstremis juga bermunculan seperti jamur di musim hujan.
Padahal Allah menciptakan perbedaan bukan untuk saling bermusuhan, namun untuk saling melengkapi dengan saling kenal-mengenal. Sebagaimana yang sudah Allah firmankan dalam surat Al Hujurat ayat 13,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah mencip- takan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Inti dari paparan ini adalah, mari kita terus menebar perdamaian di masyarakat kita. Semoga kita bisa terus menebar kesejukan dalam kehidupan berbangsa dan beragama dengan nilai-nilai dan sikap moderat. Aamiin ya rabbal “alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِالآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشَّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أنْ لاَ إِلَهَ إلا اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلَّ عَلَى مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابه وَسَلَّمْ تَسْلِيمًا كثيرًا أَمَّا بَعْدُ فَيا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُو الله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوا أَنَّ الله أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلائِكَتِهِ بِقُدْسِهِ . قَالَ
الله تعالى في القرآن الكريم إِنَّ الله وَمَلاً يُكتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا . اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ
الأحياء مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلُّ الشِرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ وَ دَمِرٌ أَعْدَاءَ الدِّينِ
وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا البَلاء وَالوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إندونيسيا خاصَّةً وَسَائِر البُلْدَان الْمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِالعَدْل وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَيَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَاذْكُرُ والله العَظِيمَ يَذْكُركُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Muhammad Ali Wava, S.Ag
Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah Yogyakarta.
Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah Edisi 23/108, 1-15 Desember 2023.