MUHAMMADIYAH.OR.ID, RIAU – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) tandatangani MoU dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia guna menyiapkan program beasiswa penuh termasuk biaya hidup dan tempat tinggal untuk anak-anak Palestina.
MoU ini dilakukan bersamaan dengan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Masa Ta’aruf Mahasiswa (Mastama) di kampus Umri Jalan Tuanku Tambusai, Selasa (17/9).
Rektor UMRI, Saidul Amin mengatakan bahwa Palestina sangat berperan dalam kemerdekaan Indonesia dimana Palestina merupakan negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia pertama kali adalah Palestina, jadi kita terhutang budi kepada Palestina” kata Saidul Amin di hadapan ribuan mahasiswa baru.
Sebagai bentuk dukungan bagi Palestina. Nantinya, pihak UMRI akan menyediakan program beasiswa penuh bagi anak-anak Palestina. Selain beasiswa, UMRI juga akan menyediakan tempat tinggal bagi mereka selama masa studi di UMRI.
“Ini adalah satu bentuk dukungan kita terhadap Palestina, yang kondisinya tidak baik-baik saja. Kita juga menentang keras, semua bentuk penjajahan di muka bumi ini termasuk di atas bumi Palestina,” katanya.
Selain beasiswa untuk anak-anak Palestina, UMRI juga membuka kesempatan beasiswa bagi mahasiswa asing. Tercatat saat ini UMRI telah menjalin kerja sama dengan pihak Thailand dan Vietnam.
“Sudah ada beberapa negara yang teken MoU bersama Umri seperti Thailand, Filipina dan Vietnam serta Palestina. Nantinya, mahasiswa luar negeri tersebut akan mendapatkan biaya hidup serta akomodasi di Rusunawa Umri,” lanjut Saidul Amin.
Sementara itu, Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun mengatakan, kerjasama bidang pendidikan ini bukan yang pertama kalinya dilaksanakan. Pasalnya, sudah ada puluhan anak-anak Palestina yang kuliah di Indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih, atas undangan yang diberikan oleh Rektor Umri. Saat ini, ada sebanyak 22 anak-anak Palestina yang berkuliah di Indonesia. Semoga saja, anak-anak Palestina nanti bisa kuliah di Umri. Meski berbeda budaya, bahasa dan tradisi namun itu semua tidak ada masalah,” katanya.
Zuhair menambahkan, kondisi di Palestina masih belum baik. Bangsa Palestina membutuhkan dukungan dari bangsa Indonesia terutama generasi muda, agar makin gencar menyuarakan kemerdekaan Palestina.
“Hingga saat ini, sudah ada sekitar 40 ribu warga Palestina yang meninggal dunia akibat perbuatan Israel. Semoga, bangsa Palestina bisa mendapatkan kemerdekaan dan tidak lagi dijajah oleh Israel. Bangsa Palestina butuh dukungan dari Indonesia, agar bisa terus menyuarakan kemerdekaan Palestina secara lantang,” tutupnya.