MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim menyampaikan supaya dalam melakukan dakwah komunitas perlu untuk melakukan pemetaan awal, khususnya tentang hierarki kepemimpinan dalam komunitas tersebut.
Menurut Kiai Saad, pemetaan seperti itu belajar dari Nabi Muhammad SAW. Dia mencontohkan keberhasilan dakwah bisa diakselerasi tatakala yang seorang pemimpin atau ketua dari suatu komunitas dapat ditaklukkan hatinya.
Secara lebih spesifik Kiai Saad menceritakan dakwah kepada komunitas preman, menurutnya jika ketua atau pimpinan preman tersebut berhasil ditaklukkan hatinya, maka dakwah kepada komunitas tersebut akan relatif lebih mudah, sebab anak buah dari preman tersebut memiliki loyalitas untuk mengikuti ketuanya.
“Preman-preman itu juga punya kepala geng, kalau kepala gengnya kena ya kena (anak buah atau pengikutnya),” kata Kiai Saad pada (23/9) dalam Bimtek Dai Komunitas Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan.
Tidak hanya komunitas preman jalanan, tapi komunitas lian juga harus mulai dipetakan sebagai objek dakwah Muhammadiyah. Bahkan Kiai Saad menganalogikan, bahwa dakwah Muhammadiyah itu dilakukan dari jalanan sampai ‘Gedongan’.
Termasuk dakwah di komunitas artis sebagaimana yang telah dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsuddin. Menurut Kiai Saad Ibrahim, dakwah komunitas yang dilakukan oleh Pak Din merupakan praktik baik yang bisa ditiru.
Akan tetapi yang tidak boleh dilupakan menurut Kiai Saad adalah memperkuat ke dalam. Sebab kemantapan dalam berislam yang dimiliki oleh dai-dai Muhammadiyah tidak boleh lebih rendah atau lebih tipis dibandingkan dengan komunitas yang menjadi objek dakwahnya.
“Karena kita di Muhammadiyah, maka di Muhammadiyah kita punya paham keagamaan (sesuai Manhaj Tarjih). Paham keagamaan itu menjadi betul-betul dipahami, diterima, kita rasakan, dan kita perjuangkan,” katanya.
Oleh karena itu melalui diselenggarakannya Bimtek Dai Komunitas LDK PWM Sulawesi Selatan ini dapat memperkuat kemantapan dalam berislam para dai atau mubalig Muhammadiyah yang akan diterjunkan ke komunitas-komunitas itu.