MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Rektor UIN Salatiga Zakiyuddin Baidhawy mengungkapkan bahwa Muhammadiyah berperan aktif dalam mempengaruhi kebijakan negara agar tetap sesuai dengan konstitusi dan cita-cita bangsa.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah ini menjelaskan bahwa Muhammadiyah adalah kekuatan perekat bangsa yang juga menjadi wahana pendidikan politik sehat untuk mewujudkan kehidupan nasional yang damai dan berkeadaban.
“Ideologi Muhammadiyah adalah sistem keyakinan dan teori perjuangan untuk mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan umat melalui gerakan sosial-keagamaan. Ia menekankan bahwa Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan kekuatan politik manapun,” tegasnya pada Jum’at (13/9) di Surakarta.
Zakiyudin menegaskan bahwa Muhammadiyah selalu bersikap independen. Namun, tetap menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar demi tegaknya sistem politik kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban.
Muhammadiyah juga memberikan kebebasan kepada setiap anggota untuk menggunakan hak pilih dalam politik sesuai hati nurani, namun harus tetap bertanggung jawab sebagai warga negara yang rasional dan kritis. Sikap ini, menurutnya, sejalan dengan misi Muhammadiyah untuk kemaslahatan bangsa dan negara.
Selain itu, Zakiyudin juga mengatakan bahwa anggota Muhammadiyah perlu aktif di politik untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan mengedepankan akhlak mulia. Ia menegaskan bahwa aktivitas politik harus sejalan dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
“Muhammadiyah bekerja sama dengan semua pihak atas dasar kebajikan, menjauhi kemudharatan, dan berupaya membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, maju, demokratis, dan berkeadaban,” pungkasnya.