MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Muhammadiyah kembali salurkan beasiswa Sang Surya Kader Muhammadiyah pada Jumat (20/9) di Aula Gedung Attanwir Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jakarta Pusat.
Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto menyampaikan beasiswa Sang Surya Kader Muhammadiyah ini merupakan aktualisasi nyata Muhammadiyah dalam melaksanakan ajaran Agama Islam.
Dia menekankan bahwa perintah pertama yang turun adalah membaca. Perintah itu menurutnya tidak hanya untuk membaca Al Qur’an, melainkan membaca apa saja. Perintah membaca harus dimaknai secara luas.
“Kita diperintahkan untuk membaca, untuk menuntut ilmu apa saja. Ilmu itu tidak dipilahkan, tidak hanya untuk belajar ilmu dari Arab saja, melainkan belajar apa saja,” katanya.
Ilmu apa saja boleh dipelajari, akan tetapi yang perlu digaris bawahi adalah semua harus diniatkan atas nama Allah SWT. Semua ilmu yang dipelajari harus dilaksanakan dalam konteks pengabdian kepada Allah SWT.
“Sehingga belajar di mana saja, apa saja tidak perlu takut, tidak perlu khawatir karena perintahnya sudah jelas. Namun ingat bagaimana belajar itu memberi manfaat untuk senantiasa lebih tunduk, taat, patuh kepada Allah SWT,” tuturnya.
Oleh karena itu, sejak awal Muhammadiyah berdiri telah menegaskan untuk membuka seluas-luasnya akses kepada semua anak bangsa dalam belajar. Bahkan sebelum Indonesia terbentuk, Muhammadiyah telah melakukan hal itu.
“Ketika Pemerintah Hindia Belanda membatasi pendidikan hanya untuk orang tertentu saja, Muhammadiyah membuka seluas-luasnya kesempatan pendidikan untuk seluruh anak bangsa,” imbuhnya.
Sebagai informasi program Beasiswa Sang Surya Kader Muhammadiyah merupakan kerja sama antara Lazismu dan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah.
Terlihat hadir di acara ini Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan, Wakil Ketua BP Lazismu Pusat Muarawati Nur Malinda, Muslim Ecosystem Advisor Paragon Corp Dwi Lesmana, dan beberapa tamu undangan lainnya.