MUHAMMADIYAH.OR.ID, REMBANG – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendukung pola pertanian modern yang berbasis riset dan teknologi untuk mencapai angka produksi yang maksimal.
Dukungan tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Bambang Setiaji pada Senin (12/8) seusai menghadiri acara Silaturahmi Petani Tebu di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Dalam acara silaturahmi petani tebu tersebut dilakukan penandatanganan MoU antara PT. Wadah Karya Rembang dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah untuk melakukan konservasi lahan terbengkalai sebagai kebon tebu.
Ketika diminta keterangan terkait MoU tersebut, Prof. Bambang menjelaskan, dalam kerja sama tersebut Majelis Diktilitbang berperan sebagai pihak yang akan melakukan riset pada bibit, konservasi tanah, dan tata tanam tebu.
“Nanti urusannya fakultas-fakultas pertanian. Fakultas pertanian dan perkebunan ada 20 tempat Muhammadiyah,” kata Guru Besar Ekonomi Bidang Tenaga Kerja ini.
Sebelum memulai riset mendalam, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah akan memulai dengan kunjungan belajar ke Thailand terkait dengan langkah yang akan bisa diterapkan untuk pertanian tebu di Indonesia.
Dipilihnya Thailand sebagai negara untuk belajar tanaman tebu karena negara ini menduduki peringkat keempat sebagai pengekspor gula terbesar di dunia. Selain juga karena faktor geografis yang berdekatan.
Selain mendukung pada sisi riset dan pengembangan, PP Muhammadiyah juga akan membuka jaringan perbankan bagi petani dengan pola-pola khusus sebab siklus perputaran ekonomi dari panen tidak sama dengan pedagang misalnya.