Sabtu, 26 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Mengurai Hukum Gratifikasi dalam Islam

by ilham
11 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
Mengurai Hukum Gratifikasi dalam Islam

Di tengah maraknya pemberitaan kasus korupsi, muncul pertanyaan: Bagaimana hukum menerima gratifikasi atau “tips” yang bernilai besar dari seseorang yang kemudian terbukti terlibat dalam kasus suap atau kriminal? Pertanyaan ini tidak hanya relevan dalam konteks hukum positif, tetapi juga dari sudut pandang syariah Islam, yang secara tegas membedakan antara harta halal dan haram.

Dalam Islam, hukum menerima pemberian atau gratifikasi yang asal-usulnya tidak diketahui secara pasti dianggap halal selama tidak ada dugaan kuat bahwa harta tersebut berasal dari sumber yang haram. Prinsip ini berakar pada firman Allah dalam Surah al-Maidah ayat 101, yang menyarankan umat Islam untuk tidak menanyakan hal-hal yang bisa menimbulkan kesulitan jika dijawab. Artinya, jika pemberian itu secara lahiriah tampak baik dan halal, maka diperbolehkan untuk menerimanya dan memanfaatkannya.

Namun, kondisi ini berubah ketika muncul kecurigaan bahwa pemberian tersebut mungkin berasal dari sumber yang haram, seperti hasil judi, penipuan, atau suap. Dalam hal ini, kehati-hatian menjadi wajib. Islam menekankan pentingnya untuk meneliti asal-usul harta yang diterima. Jika kecurigaan tidak bisa dihilangkan, maka lebih baik menolak atau mengembalikan pemberian tersebut kepada pemberi, atau dalam kasus yang lebih serius, melaporkannya kepada pihak berwenang.

Dalam kasus suap, yang kini lebih dikenal dengan istilah gratifikasi, Islam memiliki pandangan yang sangat tegas. Gratifikasi yang diterima oleh pejabat atau orang yang memiliki otoritas bisa masuk dalam kategori suap jika ada maksud tersembunyi di balik pemberian tersebut. Suap dalam Islam adalah harta haram yang cara mendapatkannya tidak diperbolehkan karena melibatkan penipuan, ketidakadilan, dan pengkhianatan terhadap amanah.

MateriTerkait

Menghidupkan Semangat Al-Ma’un, Muhammadiyah Serukan Aksi Nyata Entaskan Kemiskinan

Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

Majukan Bangsa Lewat Riset, Muhammadiyah Dorong Kampus Jadi Agen Perubahan

Harta haram dalam Islam dibagi menjadi dua kategori utama: harta yang haram karena dzatnya, seperti khamr dan babi; dan harta yang haram karena cara mendapatkannya, seperti hasil curian, riba, atau suap. Harta dari suap termasuk dalam kategori kedua, meskipun dzatnya halal, tetapi karena cara memperolehnya tidak dibenarkan, maka harta tersebut dianggap haram.

Ketika seseorang menerima harta dari sumber yang haram tanpa mengetahui asal-usulnya, dan kemudian terbukti bahwa harta tersebut berasal dari tindakan kriminal seperti korupsi atau suap, maka hukumnya menjadi jelas: penerima wajib mengembalikan harta tersebut.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Salat tidak akan diterima tanpa bersuci, dan tidak pula sedekah hasil korupsi.” Ini menunjukkan bahwa harta yang diperoleh dengan cara yang tidak sah tidak akan mendatangkan keberkahan, bahkan jika digunakan untuk sedekah atau amal baik sekalipun.

Berdasarkan prinsip ini, jika diketahui bahwa harta yang diterima berasal dari sumber yang haram, seperti hasil korupsi atau suap, maka penerima memiliki kewajiban untuk menolak atau mengembalikan harta tersebut kepada pihak yang berhak, dalam hal ini, negara atau masyarakat yang dirugikan. Uang hasil korupsi atau suap, meskipun telah berpindah tangan atau dicuci (money laundering), tetap wajib disita dan dikembalikan kepada negara.

Dengan demikian, dalam perspektif Islam, menerima harta dari sumber yang haram tidak hanya mengundang dosa, tetapi juga menuntut tanggung jawab moral untuk mengembalikan harta tersebut kepada pemiliknya yang sah. Wallahu a’lam bish-shawab.

Referensi:

Majelis Tajih dan Tajdid PP Muhammadiyah, “Hukum Gratifikasi atau Suap Dalam Islam”, dalam Majalah Suara Muhammadiyah No. 9, 2014.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Muhammadiyah Berperan Signifikan dalam Melakukan Respon Bencana di Indonesia

Next Post

Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah

Baca Juga

Menghidupkan Semangat Al-Ma’un, Muhammadiyah Serukan Aksi Nyata Entaskan Kemiskinan
Berita

Menghidupkan Semangat Al-Ma’un, Muhammadiyah Serukan Aksi Nyata Entaskan Kemiskinan

25/07/2025
Berita

Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

25/07/2025
Bambang Setiaji Ungkap Tiga Manifestasi Program Kampus Berdampak di PTMA
Berita

Majukan Bangsa Lewat Riset, Muhammadiyah Dorong Kampus Jadi Agen Perubahan

25/07/2025
Menjadi Mukhlis di Tengah Godaan Munafik: Tafsir Al-Baqarah ayat 204-207
Berita

Menjadi Mukhlis di Tengah Godaan Munafik: Tafsir Al-Baqarah ayat 204-207

25/07/2025
Next Post
Mengapa Hukum Islam Perlu Mengalami Perubahan dan Apa Saja Syarat-syaratnya?

Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah

Siswa Diharap Jadikan Sekolah Muhammadiyah Sebagai Laboratorium Kehidupan

Siswa Diharap Jadikan Sekolah Muhammadiyah Sebagai Laboratorium Kehidupan

Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Model Toleransi Beragama yang Nyata

Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Model Toleransi Beragama yang Nyata

BERITA POPULER

  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.