MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto dukung Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) kembangkan inovasi komersial agar keuangan tidak tergantung dari mahasiswa.
Hal itu disampaikan Agung Danarto pada Sabtu (24/8) dalam Rapat Kerja Tahunan (RKT) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Gedung Dormitory. Agung yang juga Ketua Badan Pembina Harian UMY ini menyampaikan, pengembangan PTMA tidak sebatas berhenti pada perpustakaan dan rak-rak buku.
“Beberapa usaha UMY sudah menunjukkan keuntungan dan layak untuk diduplikasi. Klinik Pratama Firdaus, misalnya, menghasilkan laba yang jika dihitung setahun miliaran rupiah,” katanya.
Menurutnya, PTMA harus memperkuat sisi komersial yang bisa menghidupi dan menggerakkan. Banyak sisi yang bisa digarap selain di bidang kesehatan, juga kuliner, sampai dengan jasa konstruksi bangunan.
PTMA lain bisa belajar ke UMY, dia memandang UMY tergolong sukses dalam mengelola keuangannya secara mandiri dan berkelanjutan. Terbaru UMY berhasil membangun Gedung Dormitory setinggi 12 lantai dengan biaya Rp. 220 miliar.
Besaran dana yang digunakan untuk membangun Gedung Dormitory ini sepenuhnya dibiayai oleh UMY tanpa melibatkan pihak ketiga, dan tanpa utang. Melihat catatan baik itu, UMY potensial mengembangkan sisi komersial jasa konstruksi bangunan.
“Bahkan untuk pembangunan gedung Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara yang akan digunakan untuk muktamar Muhammadiyah mendatang, mereka meminta bantuan dari UMY mulai dari konstruksi sampai tahap pembangunan,” katanya.
“Sehingga ini terus kita kejar untuk pengembangan inovasi produk komersial,” sambungnya.
Tidak hanya dari rumpun ilmu eksakta, tapi juga dari rumpun sosial humaniora didorong oleh Agung Danarto untuk berinovasi menciptakan produk komersial yang mendukung stabilitas pendanaan kampus, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Peluang dari ilmu sosial juga sangat besar untuk menjadi pendamping, ini punya potensi yang besar juga. Pengembangan inovasi ini merupakan jangka dekat sudah saatnya yang besar juga,” sambung Agung Danarto.
Berbagai kemajuan yang berhasil diraih oleh UMY ini kata Rektor, Gunawan Budiyanto karena sistem kokoh yang dibangun. UMY juga telah berhasil menerapkan kepemimpinan good government.
Kemandirian ini juga mendesak untuk segera dimiliki oleh PTMA, sebab saat ini persaingan menjaring mahasiswa begitu berat karena harus bersaing dengan PTN-BH yang didukung oleh kebijakan.
Gunawan menyampaikan, sampai saat ini masyarakat masih minim informasi tentang keunggulan yang dimiliki oleh PTMA, kebanyakan masih tersilaukan oleh dengan status PTN-BH yang saat ini berjumlah 23 di Indonesia.