MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Jaringan internasional Muhammadiyah tersebar dalam bentuk Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) maupun Sister Organization, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Abdul Mu’ti ungkap perbedaan keduanya.
Abdul Mu’ti menjelaskan, jika PCIM Surat Keputusan (SK) dan badan hukumnya mengikuti PP Muhammadiyah, namun Sister Organization badan hukumnya mengikuti negara setempat dan kepengurusannya dibentuk oleh pimpinan di negara setempat.
“Hubungannya dengan Muhammadiyah adalah afiliasi ideologinya, jadi misalnya ada Muhammadiyah di Singapura itu secara badan hukum dia sendiri, tapi dengan kita itu satu ikatan,” kata Abdul Mu’ti pada (26/6) dalam Podcast Bimas Islam TV.
Sampai sejauh ini tercatat sudah ada sebanyak tujuh Sister Organization Muhammadiyah yang tersebar seperti di Singapura, Malaysia, Kamboja, Thailand, Timor Leste, Vietnam, dan Mauritius.
Mu’ti menjelaskan, di beberapa negara seperti di Malaysia itu selain ada Sister Organization juga ada PCIM Malaysia, bahkan juga ada Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA), termasuk ada Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Di Thailand itu juga ada cabang istimewa, juga ada Sister Organization, yang Sister Organization-nya kebetulan dipimpin oleh Prof. Winai Dahlan yang itu merupakan cucu dari Kiai Ahmad Dahlan, beliau seorang profesor dan juga tokoh di Chulalongkorn University,” katanya.
Sementara itu, PCIM saat ini sudah tersebar di 30 negara di Lima Benua. Abdul Mu’ti berseloroh yang belum ada Muhammadiyah itu di Benua Antartika. Dari ke-30 PCIM tersebut sudah ada beberapa yang statusnya sudah berbadan hukum negara setempat.
Setidaknya sudah ada PCIM Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Australia yang sudah berbadan hukum negara setempat. Tidak hanya secara struktur, internasionalisasi Muhammadiyah juga dilakukan melalui gerakan dengan mendirikan institusi pendidikan di luar negeri.
Dia mendedahkan, institusi pendidikan Muhammadiyah sudah ada di Australia berbentuk Muhammadiyah Australia College (MAC), di Malaysia bahkan ada tiga yaitu TK, Sanggar Belajar, dan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), sementara di Mesir juga ada TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) dan juga di Lebanon.