MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang juga Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhadjir Effendy pesan kepada lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) untuk menjaga nama baik almamater.
Hal itu disampaikan oleh Muhadjir pada Kamis (30/5) dalam Wisuda UMJ sesi 1 di Auditorium KH. Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia UMJ. Menurutnya lulusan UMJ berhasil menyelesaikan pendidikan dengan menyakinkan, dan kini saatnya orang tua menuai apa yang mereka tanam.
“Syukurnya kepada orang tua yang diwisuda ini, harus sama syukurnya kepada Allah. Itu artinya betapa pentingnya sebelum memikirkan yang macam-macam, wisudawan ini bertanggung jawab menggembirakan, membuat orang tua bangga,” ungkap Muhadjir.
Lulusan seorang mahasiswa dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA), kata Muhadjir itu sama dengan kelahiran kedua di muka bumi – setelah kelahiran pertama dari rahim ibu. Karena sebagai rahim kedua, maka perguruan tinggi yang meluluskannya itu disebut sebagai almamater.
“Bagaimana menjaga syukur ke almamater adalah dengan menjaga nama baik almamater, jangan mencederai almamater di dalam sepak terjang saudara setelah lepas dari UMJ ini,” katanya.
Alumni sebuah perguruan tinggi menurutnya merupakan etalase atau bahkan juga iklan hidup bagi dunia yang ingin melihat PTMA. Oleh karena itu, para alumni harus bisa memberikan pesan positif ke dunia terhadap almamaternya.
Muhadjir yang pernah membidangi perguruan tinggi di PP Muhammadiyah ini membayangkan jika puluhan ribu alumni PTMA ini dapat menjalankan fungsi sebagai etalase, maka akan berdampak baik pada kesan yang didapatkan dunia terhadap PTMA.
Muhadjir juga menyampaikan adanya tantangan yang dihadapi oleh para alumni PTMA, diantaranya adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Para alumni diharapkan mampu merespon tantangan tersebut, tidak kemudian mengingkari dan menjauh dari pertarungan.