MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Selama Bulan Ramadan, umat Islam ramai-ramai memenuhi masjid. Tradisi ini harus disambut baik oleh Takmir Masjid Muhammadiyah, salah satunya dengan memilih imam salat yang fasih.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman pada Selasa malam (12/3) dalam Ceramah Salat Tarawih di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta.
Menyambut Bulan Suci Ramadan, kata dr. Agus, bisa dilakukan dengan memperbaiki pelayanan di masjid-masjid Muhammadiyah. Diantaranya adalah dengan menyediakan imam salat rawatib yang fasih bacaannya.
“Mari kita makmurkan masjid, kalau memakmurkan masjid dan ingin jemaah betah di masjid, maka masjid juga harus mempersiapkan diri. Seperti menyediakan imam salat yang tajwidnya bagus, bacaan Al Qur’an enak,” kata dr. Agus.
Menurutnya, pengetahuan tentang tajwid dan irama bacaan merupakan pengetahuan mendasar yang harus dimiliki imam. Selain itu juga harus memperhatikan makmum, tidak harus membaca surat-surat panjang dalam salat.
Terlebih Salat Tarawih yang mencapai 11 rakaat tentu jika jemaah belum terbiasa akan menyebabkan malas, dan bisa jadi jemaah tersebut enggan kembali melaksanakan salat berjamaah di masjid-masjid Muhammadiyah.
“Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan ini sejak dua ramadan lalu terkenal sebagai masjid yang nyaman. Selain karena memang suasana masjid yang sejuk, juga pemilihan Imam Salatnya yang baik,” katanya.
Pentingnya menciptakan kenyamanan di masjid, imbuhnya, selain mengurangi kemalasan jemaah yang datang, juga akan memberikan dampak yang baik bagi generasi muda untuk betah berlama-lama di masjid.
Sebab, pada Bulan Ramadan di beberapa tempat terdapat tradisi buruk di kalangan anak muda. Seperti melakukan tawuran, baik itu setelah Salat Tarawih maupun setelah Salat Subuh.
Oleh karena itu, dr. Agus berpesan supaya anak-anak diperhatikan dengan baik, jangan sampai mereka mencari perhatian dengan cara yang tidak baik, serta buat mereka nyaman ketika datang ke masjid Muhammadiyah.
