Sabtu, 19 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Lailatul Qadar: Waktu, Tanda, dan Amalannya

by ilham
1 tahun ago
in Artikel
Reading Time: 4 mins read
A A
Lailatul Qadar: Waktu, Tanda, dan Amalannya

Di antara malam-malam bulan Ramadan yang penuh keberkahan dan kemuliaan, Lailatul Qadar, penuh dengan keistimewaan. Namun, ada satu elemen yang membuatnya begitu misterius – ketidakpastian mengenai tanggal waktunya. Pertanyaan yang muncul adalah: mengapa waktu Lailatul Qadar begitu misterius?

Satu alasan mendasar mengapa waktu Lailatul Qadar tidak dinyatakan secara pasti adalah untuk mempertahankan semangat dan motivasi umat Islam. Dalam agama Islam, keberkahan dan keistimewaan Lailatul Qadar diakui sebagai lebih besar daripada seribu bulan. Namun, jika tanggal pastinya diketahui, mungkin orang-orang akan cenderung mengabaikan ibadah di malam-malam lainnya dan hanya fokus pada malam tersebut. Dengan tidak mengetahui tanggal pastinya, umat Islam diajak untuk secara konsisten dan berkelanjutan meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah di malam-malam terakhir bulan Ramadan.

Selain itu, ketidakpastian mengenai waktu Lailatul Qadar juga memicu rasa penasaran dan dorongan untuk terus berusaha mengejarnya. Pertanyaan mengenai kapan malam itu akan tiba mendorong orang untuk lebih aktif dalam melakukan ibadah, berdoa, membaca Al-Quran, dan melakukan amal saleh pada setiap malam bulan Ramadan. Dengan demikian, misteri mengenai waktu Lailatul Qadar bukanlah sebuah hambatan, melainkan suatu tantangan yang memotivasi umat Islam untuk terus berjuang dalam mencapai keberkahan dan ampunan Allah.

Selain dari sudut pandang spiritual, ada juga aspek praktis yang terkait dengan ketidakpastian waktu Lailatul Qadar. Dalam masyarakat Islam, penetapan awal bulan baru Ramadan sering kali melibatkan perbedaan kriteria dan metode, seperti pengamatan hilal atau rukyat. Hal ini membuat penentuan awal bulan Ramadan menjadi tidak pasti, dan dengan demikian, menentukan tanggal pasti Lailatul Qadar juga menjadi sulit.

MateriTerkait

Viral S-Line di TikTok, Allah Murka bagi Mereka yang Berbangga dengan Dosa

Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

Hukum Bekam dalam Islam, Bolehkah?

Di tengah semua kebingungan dan ketidakpastian, misteri mengenai waktu Lailatul Qadar akhirnya menjadi bagian dari keindahan dan keunikan bulan Ramadan itu sendiri. Ketidakpastian ini bukanlah suatu beban, melainkan suatu anugerah yang menginspirasi umat Islam untuk terus berjuang dan beribadah dengan penuh semangat dalam mencari keberkahan dan ampunan Allah. Sehingga, meskipun waktu Lailatul Qadar mungkin misterius, keberkahan dan kemuliaannya tetap dapat dirasakan oleh setiap orang yang dengan tulus berusaha mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Tanda-tanda Lailatul Qadar

Tanda-tanda alam yang mengiringi Lailatul Qadar memang menjadi suatu topik yang menarik untuk disimak. Hadis-hadis yang merujuk pada fenomena alam yang terjadi pada malam Lailatul Qadar memberikan gambaran tentang keistimewaan malam tersebut. Sebagaimana yang tercatat dalam riwayat Muslim, terdapat penjelasan bahwa pada pagi hari setelah Lailatul Qadar, sinar matahari akan tampak berwarna putih dan tidak menyengat. Ini dianggap sebagai salah satu tanda keberkahan malam tersebut.

Selain itu, dalam riwayat Ahmad, disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar akan terlihat terang dan tenang, seolah-olah bulan bercahaya seperti bulan purnama, dan udara menjadi sangat damai. Fenomena alam semacam ini dianggap sebagai manifestasi dari keistimewaan malam tersebut.

Meskipun demikian, para ulama mengingatkan bahwa tanda-tanda alam ini tidak bersifat mutlak. Ada beberapa pendapat yang mengindikasikan bahwa tanda-tanda tersebut bisa saja terjadi pada malam-malam lainnya atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Ibn al-Munir, sebagaimana disebutkan oleh Ibn Hajar, memberikan contoh bahwa pada masa Nabi Muhammad SAW, salah satu tanda Lailatul Qadar adalah turunnya hujan sepanjang malam. Namun, pada beberapa tahun berikutnya, tidak semua bulan Ramadan ditandai dengan turunnya hujan.

Hal ini menunjukkan bahwa tanda-tanda alam yang dijelaskan dalam hadis-hadis tersebut bisa saja bervariasi dan tidak selalu terjadi setiap tahun. Oleh karena itu, lebih penting bagi umat Islam untuk terus memperbanyak ibadah dan berdoa pada setiap malam bulan Ramadan, tanpa terpaku pada fenomena alam tertentu. Keistimewaan Lailatul Qadar tidak hanya tercermin dari tanda-tanda alam, tetapi juga dari keberkahan ibadah dan kekhusyukan dalam berdoa pada malam-malam tersebut.

Amalan pada Lailatul Qadar

Amalan pada Lailatul Qadar adalah bagian penting dari menjalani malam yang penuh berkah tersebut. Berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan:

Pertama, menggiatkan diri untuk beribadah dan beritikaf di masjid. Beritikaf merupakan praktik menetap di masjid dengan tujuan beribadah dan mencari keberkahan pada malam-malam terakhir bulan Ramadan. Dengan mengalokasikan waktu untuk beritikaf, seseorang dapat memperdalam hubungan spiritualnya dengan Allah.

Kedua, menghidupkan malam dengan ketaatan dan kesungguhan dalam ibadah. Ini termasuk melakukan salat sunnah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa. Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat diberkahi, oleh karena itu, setiap momen yang dilewati dengan ibadah akan mendatangkan pahala yang besar.

Ketiga, membangunkan keluarga untuk bersama-sama menghidupkan malam tersebut. Melibatkan keluarga dalam ibadah pada malam Lailatul Qadar dapat meningkatkan kebersamaan dan keberkahan dalam rumah tangga.

Adapun doa yang dianjurkan berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasai, dan Ibn Majah adalah sebagai berikut:

“Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apa yang harus dia ucapkan jika mengetahui malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menjawab: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ yang artinya ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka ampunilah segala dosaku.'”

Dengan melaksanakan amalan-amalan ini dengan sungguh-sungguh pada malam Lailatul Qadar, seseorang dapat mendapatkan keberkahan yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Next Post

Hilman Latief: Berorganisasi Tidak Bisa Hanya Berlandaskan Kebiasaan

Baca Juga

AIK Ruh Institusi Pendidikan Muhammadiyah, Irwan Akib: AIK Jangan Dianaktirikan
Berita

Sekolah Muhammadiyah Didorong Seimbangkan Iman dan Intelektual

19/07/2025
Perkuat Sinergi Pendidikan dan Literasi Media, APIK PTMA Audiensi dengan Kemdikti Saintek dan LSF
Berita

Perkuat Sinergi Pendidikan dan Literasi Media, APIK PTMA Audiensi dengan Kemdikti Saintek dan LSF

19/07/2025
Menjadi Pemuda yang Berdampak seperti Ashabul Kahfi
Berita

Menjadi Pemuda yang Berdampak seperti Ashabul Kahfi

19/07/2025
Bangun Ekosistem Bisnis Muhammadiyah dengan Prinsip Profesionalisme
Berita

Bangun Ekosistem Bisnis Muhammadiyah dengan Prinsip Profesionalisme

19/07/2025
Next Post
Hilman Ungkap Relasi Al Balad dengan Gerakan Kemanusiaan Universal Muhammadiyah

Hilman Latief: Berorganisasi Tidak Bisa Hanya Berlandaskan Kebiasaan

Doa Khusus Saat Malam Lailatul Qadar

Doa Khusus Saat Malam Lailatul Qadar

Jika Terjadi Perbedaan Idul Adha, Mu’ti Usul Libur Lebaran Jadi Dua Hari

Spiritualitas dan Tingkat Kebahagiaan

BERITA POPULER

  • Mahasiswa Kristen, Laura Amandasari: Kampus Muhammadiyah Rumah Kedua Saya

    Mahasiswa Kristen, Laura Amandasari: Kampus Muhammadiyah Rumah Kedua Saya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Cara Mudah Mengakses Kalender Hijriah Global Tunggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Hadirkan Makan Bergizi: Wujud Nyata Pengabdian untuk Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Kesehatan Mental melalui Perspektif Al-Qur’an dan Hadis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Dukung Sepakbola Nasional lewat Peresmian Lapangan UMY

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.