MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG— Pentingnya penentuan arah kiblat dalam praktik ibadah salat merupakan salah satu aspek krusial dalam kehidupan umat Islam. Arah kiblat yang benar adalah syarat mutlak agar ibadah salat dapat diterima oleh Allah SWT. Dalam konteks ini, peristiwa Isra Mi’raj, yang melibatkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan naik ke langit, memberikan keutamaan dan urgensi khusus terkait dengan arah kiblat.
Dalam upaya membantu warga Persyarikatan Muhammadiyah dan umat Islam lainnya dalam validasi arah kiblat, pada Sabtu (10/02) Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat menggelar “Workshop Kalibrasi Arah Kiblat bagi Para Pengurus Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Majelis Tabligh PDM se-Jawa Barat.” Acara ini berlangsung di Aula Masjid Mujahidin PWM Jawa Barat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih perwakilan pengurus Majelis Tarjih dan Tajdid PDM serta Majelis Tabligh PDM se-Jawa Barat agar dapat melakukan pengukuran arah kiblat dengan tepat dan mandiri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah salat bagi warga Persyarikatan Muhammadiyah dan umat Islam di Jawa Barat.
Workshop tersebut dibuka oleh Wakil Ketua PWM Jawa Barat yang membidangi Tarjih, Ayi Yunus, dalam sambutannya, menegaskan urgensi utama Isra Mi’raj, yaitu meningkatkan mutu salat, dengan salah satu syaratnya adalah menghadap kiblat. Oleh karena itu, kemampuan melakukan kalibrasi arah kiblat dianggap sebagai keniscayaan, terutama bagi para pengurus Majelis Tarjih dan Tajdid yang bersentuhan langsung dengan warga Muhammadiyah.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM, Shofyan al-Hakim, pada kesempatan yang sama, menegaskan bahwa upaya memastikan arah kiblat terus dikembangkan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Shofyan menambahkan bahwa workshop ini tidak hanya diharapkan menghasilkan pelaksanaan kegiatan, tetapi juga keluaran berupa kalibrasi untuk masjid-masjid di lingkungan Muhammadiyah yang dapat dilakukan oleh alumni workshop ini. Dengan demikian, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi umat Islam di Jawa Barat.
Acara Workshop Kalibrasi Arah Kiblat yang diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Barat tidak hanya memberikan pemahaman konseptual, tetapi juga diisi oleh tiga nara sumber yang ahli di bidangnya. Ketiganya, yaitu Zulbaidah, (Ketua Divisi Hisab dan Iptek MTT PWM Jawa Barat), Dr. Pranoto Hidaya Rusmin (Anggota Divisi Hisab dan Iptek MTT PWM Jawa Barat), dan Fik Fik Taufik, (Dosen Fakultas Agama Islam UM Bandung), membawakan materi yang mendalam dan aplikatif.
Materi yang disampaikan mencakup beberapa aspek kunci, seperti arti penting kalibrasi arah kiblat dan metode-metode yang populer. Para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai metode Menyusun Arah Kiblat dengan Excel dan Mizwalah, serta metode kalibrasi arah kiblat dengan Google Earth Pro. Kegiatan ini tidak hanya bersifat teoretis, melainkan juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk melakukan praktek kalibrasi arah kiblat dengan metode Mizwala dan menggunakan Google Earth Pro.
Pada tahap akhir kegiatan, seluruh peserta yang telah mengikuti seluruh rangkaian workshop diberi tugas untuk melakukan praktik langsung mengukur arah kiblat di masjid yang ada di Kawasan PDM/PCM masing-masing. Hasil dari praktik ini kemudian dipresentasikan kepada para nara sumber. Bagi mereka yang berhasil lulus dalam presentasi, MTT PWM Jawa Barat akan memberikan sertifikat sebagai bukti bahwa peserta tersebut memiliki kompetensi dalam kalibrasi arah kiblat. Dengan demikian, workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga menghasilkan praktisi yang kompeten dalam menentukan arah kiblat dengan akurat.
