MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mendukung Palestina hingga meraih kemerdekaan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Aksi Akbar Bela Palestina di Monumen Nasional Jakarta pada Ahad (05/11).
“Saya hadir mewakili Pemerintah Republik Indonesia, ditugaskan bapak Presiden bertiga. Tidak main-main, Menko PMK, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Agama. Apa artinya? Kita semua jangan ragu dengan sikap Pemerintah Indonesia, kita akan dukung Palestina sampai merdeka!” ucap Muhadjir yang kemudian disambut gema takbir.
Ketua PP Muhammadiyah ini juga mengutip QS. Al Ahzab ayat 56 kemudian mengajak hadirin peserta aksi damai untuk bershalawat. Menurutnya, shalawat yang berkumandang dapat menjadi sarana harapan untuk membantu Palestina yang saat ini berjuang di bawah beban penderitaan mencapai kemerdekaannya. Ia pun memimpin doa bersama dengan mengumandangkan shalawat Assalamu’alaika ya Rasulullah.
“Saya mengajak semuanya untuk bershalawat agar manfaat shalawat bisa memperkuat doa-doa kita, agar doa-doa kita, seluruh rakyat Indonesia, terutama yang hadir dua juta orang yang hadir di Monas ini dikabulkan Allah, segera. Semoga Palestina lepas dari penderitaan yang berkepanjangan,” tutur Muhadjir dengan penuh semangat.
Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 Din Syamsuddin yang menjadi Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina ini mengatakan bahwa aksi damai diikuti ragam kelompok agama dan organisasi massa. “(Aksi ini) didukung oleh majelis-majelis agama, didukung oleh seluruh ormas-ormas Islam, bahkan juga didukung oleh kaum buruh, dan organisasi lain,” ucapnya.
Din juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban dalam aksi damai ini, sehingga tidak menimbulkan kerusuhan atau kekacauan. Dengan semangat bersama, masyarakat Indonesia berdiri bersama Palestina untuk mencapai kemerdekaan yang lama dinanti.
Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina ini selain didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam tetapi juga kemanusiaan. Ini mencakup hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri, hak untuk hidup dalam perdamaian dan keadilan, dan hak untuk tidak mengalami pendudukan asing yang merugikan hak-hak dasar mereka.
