MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALAYSIA – Bentangan jarak antara Indonesia dengan Malaysia tidak meluruhkan kecintaan warga Muhammadiyah diaspora di Malaysia kepada Persyarikatan Muhammadiyah.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Klang Lama, Muhammad Khozin saat pengukuhan PRIM dan Pimpinan Ranting Istimewa ‘Aisyiyah (PRIA) Klang Lama Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kecintaan kepada Muhammadiyah warga PRIM dan PRIA Klang Lama ini, tidak diragukan lagi,” ungkap Khozin dalam sambutannya pada (24/9) di Klang Lama, Kuala Lumpur, Malaysia.
Perlu diketahui, PRIM-PRIA Klang Lama adalah ranting ke-4 di bawah naungan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PCIM-PCIA) Malaysia. PRIM ini didirikan pada 25 September 2015, dan PRIA didirikan pada 5 Februari 2016.
Agenda pengukuhan PRIM dan PRIA Klang Lama ini dibarengkan dengan tablig akbar yang diisi oleh Ketua PWM Jawa Timur, Sukadiono. Acara ini diikuti secara antusias oleh warga Persyarikatan Muhammadiyah di Malaysia.
“Tabligh Akbar ini, semua warga begitu antusias, kita semua saling membantu gotong royong. Alhamdulillah kami pimpinan yang baru diwariskan keadaan seperti ini,” imbuh Khozin.
Pada kesempatan ini, Muhammad Khozin dan jajaran pimpinan baik di PRIM dan PRIA Klang Lama untuk dibimbing, khususnya oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia.
Merespon itu, Ketua PCIM Malaysia, Ali Imran menyampaikan apresiasi kepada PRIM dan PRIA Klang Lama yang baru. Menurutnya, PRIMA dan PRIA Klang Lama menjadi ranting yang kompak di Malaysia.
“Sejuta cinta untuk Muhammadiyah hingga dibawa ke Malaysia. PRIM dan PRIA Klang Lama ini begitu kompak anggota-anggotanya,” imbuhnya.
Selain itu, Ali Imran juga menyampaikan selamat atas pengukuhan PRIM dan PRIA Klang Lama periode 2023-2025. Dia berharap kekompakan anggota terus dijaga, dan semakin giat bermuhammadiyah secara rutin.
Ucapan selamat juga disampaikan oleh Ketua PWM Jatim, Sukadiono. Dakwah Muhammadiyah tidak boleh dibatasi oleh sekat teritorial negara, karena menurutnya dakwah Muhammadiyah dan Islam adalah universal, dan membawa rahmat bagi seluruh alam.
