Jumat, 25 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Haedar : Islam Sebagai Agama yang Mencerahkan Hadapi Tren Ateisme dan Puritanisme

by ilham
2 tahun ago
in Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Haedar : Islam Sebagai Agama yang Mencerahkan Hadapi Tren Ateisme dan Puritanisme

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Tren ateisme dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, ada sekitar 8% populasi di kawasan Timur Tengah mengaku ateis. Pada tahun 2019 tren ini meningkat jadi 13%. Menurut Haedar Nashir fenomena ini menggambarkan dua hal: proses islamisasi melalui kekuasaan sehingga melahirkan resistensi dan kelompok dakwah Islam tidak hadir membawa solusi atas keresahan teologis anak-anak muda di sana.

“Temuan-temuan ini mengkonfirmasi Kehebohan di dunia medsos pada tahun 2021 ketika Walid al Huseini mengaku Tuhan, tetapi ini sebagai satire dan mempropagandakan ateisme di Timur Tengah,” ucap Haedar dalam Pengajian Ramadhan 1444 H Universitas Muhammadiyah Yogyakarta  pada Selasa (04/04).

Sementara dalam kasusnya di Indonesia, kata Haedar, pada tahun 2002 ada sekitar 1% dari populasi Tanah Air mengaku ateis. Tren ateisme ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada saat yang bersamaan, berkat dukungan internet tren puritanisme kembali naik daun. Aliran puritanisme ini membuat jarak antara keislaman dan keindonesiaan. Dua tren yang saling bertolak belakang ini merupakan fenomena nyata di Indonesia hari-hari ini.

Pengajian Ramadan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Menurut Haedar, satu sisi Islam perlu memenuhi kehausan spiritual, dan pada sisi lain, Islam selalu ditampilkan secara verbalistik, pendekatan yang serba bayani, dan pemahaman keagamaan yang semakin rigid. Muhammadiyah memiliki peluang dan ditantang untuk hadir membawa wacana Islam yang memajukan kehidupan, pada saat yang sama, Muhammadiyah dituntut untuk menghadirkan nilai-nilai ajaran agama yang mencerahkan kehidupan.

MateriTerkait

Menghidupkan Semangat Al-Ma’un, Muhammadiyah Serukan Aksi Nyata Entaskan Kemiskinan

Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

Majukan Bangsa Lewat Riset, Muhammadiyah Dorong Kampus Jadi Agen Perubahan

Menurut Haedar, modernisme Barat lahir akibat trauma terhadap Agama. Kala itu, gereja memiliki kontrol penuh terhadap kehidupan ekonomi, politik dan bernegara, sehingga siapapun yang bertentangan atau menentang gereja akan disingkirkan. Hal inilah yang kemudian mendorong lahirnya semangat humanisme-sekular dan menempatkan agama pada aspek ritual dan pribadi semata. Para raksasa pemikir Barat seperti Max Weber, Friedrich Nietzsche, Karl Marx berasal dari keluarga religius yang kemudian menjadi pengkritik utama kaum beragama.

Pengajian Ramadan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dari pengalaman Barat inilah Haedar kemudian mengajukan proposal Islam sebagai agama yang mencerahkan. Pertama, Islam sebagai agama fitrah dan otentik. Fitrah berarti bahwa pada dasarnya semua manusia itu beragama dan memiliki kecenderungan bertuhan. Sehingga, setiap orang sebelum dilahirkan ke dunia pada dasarnya bertuhan, sekalipun mereka yang kemudian memutuskan untuk menjadi ateis.

“Apa yang diperlukan oleh kita ialah bagaimana bisa beradaptasi dengan manusia yang pada dasarnya sudah berjiwa agama. Kalau kita ingin dakwah dengan agama yang mencerahkan, hadirkan agama itu bisa kompatibel dengan fitrahnya,” ucap Haedar.

Kedua, Haedar menyampaikan bahwa perlu kembali menghadirkan agama sebagai sesuatu yang hanif. Mengutip Sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa beragama yang hanif memancarkan khazanah keberagamaan yang al-hanafiyyah as-samhah yakni beragama yang lurus dan mengandung nilai welas asih dan toleran. Menurut Ahmad Ibn Faris, kata Haedar, kata sa-ma-ha berarti membolehkan dan memberikan, sementara sa-mu-ha artinya murah hati, dan sam-hu berarti toleransi.

Ketiga, beragama yang tengahan. Nabi Muhammad pernah menampilkan sikap wasathiyah ketika berdialog dengan para sahabat. Kisah yang direkam ‘Aisyah ini menceritakan tiga orang sahabat yang mengaku menjalankan agamanya dengan baik. Masing-masing dari ketiga sahabat itu mengaku rajin berpuasa dan tidak berbuka; selalu salat malam dan tidak pernah tidur; dan tidak menikah lantaran takut mengganggu ibadah. Rasulullah saat itu menegaskan bahwa ‘aku yang terbaik di antara kalian’. Karena Nabi berpuasa dan berbuka, salat malam dan tidur, dan menikah.

“Jadi, ketika kita sekarang misalkan memakmurkan masjid, bagus, tapi pada saat yang sama spiritualitas Islam juga perlu hadir di pasar, di mall, di berbagai tempat, bahkan di tempat-tempat orang gelisah dan terpinggirkan. Bahkan pula kalau bisa di tempat-tempat para penguasa bersemayam, agama yang tengahan mesti hadir,” ucap Haedar.

Pengajian Ramadan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Keempat, beragama yang membawa masyarakat dari kegelapan menuju pencerahan. Haedar mencontohkan Nabi Muhammad Saw yang sukses mengubah Bangsa Arab yang paganistik menjadi masyarakat Islam tauhidik, serta membangun tatanan sosial-kebangsaan yang berkeadaban mulia. Sekitar 23 tahun mengemban risalah Allah di jazirah Arab itu, Rasulullah telah berhasil membangun kehidupan bangsa Arab yang berperadaban mulia dengan simbol Yastrib yang semula dusun tertinggal menjadi Al-Madinah Al-Munawwarah, kota peradaban yang tercerahkan.

Menurut Haedar, tujuan akhir dari agama yang mencerahkan ini ialah membawa Islam sebagai agama rahmat semesta alam. Risalah Islam yang dibawa Nabi akhir zaman itu menebar kebajikan utama dan rahmat bagi semesta alam yang melintas batas.

Tags: headline
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Mufliha Syifaa Husna, Siswa SMP Muhammadiyah Ini Raih Penghargaan Internasional Ajang TIMO

Next Post

Pengajian Ramadan 1444 H di Jakarta, Teguhkan Ideologi Islam Berkemajuan

Baca Juga

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Next Post
Teguhkan Ideologi Islam Berkemajuan, Pengajian Ramadan 1444 H Kembali Digelar di Jakarta

Pengajian Ramadan 1444 H di Jakarta, Teguhkan Ideologi Islam Berkemajuan

KH Hisyam: Peletak Fondasi Pendidikan Muhammadiyah

KH Hisyam: Peletak Fondasi Pendidikan Muhammadiyah

Makna Al-Quran dari Tuhan atau Penafsir ?

Makna Al-Quran dari Tuhan atau Penafsir ?

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.