Senin, 7 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Dampak Memandang Tradisi dan Modernitas Secara Dikotomis

by ilham
2 tahun ago
in Berita
Reading Time: 3 mins read
A A
Dampak Memandang Tradisi dan Modernitas Secara Dikotomis

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Dunia pendidikan Islam masih terjebak pada ketegangan antara tradisi dan modernitas. Pembedaan diametral antara dua ranah ini sering diterjemahkan secara biner: menolak tradisi berarti menerima modernitas, atau sebaliknya. Alhasil, tidak sedikit sarjana Islam yang dihadapkan pada posisi dilematis ini. Menurut Muhamad Rofiq Muzakkir, dampak dari adanya dikotomi tradisi dan modernitas ini ialah melahirkan lima fenomena kesarjanaan Islam kontemporer, di antaranya:

Pertama, keterputusan epistemik. Modernitas sebagai konsekuensi dari pencerahan Barat menyebabkan sarjana Islam mengalami amnesia terhadap tradisi intelektual Islam. Fenomena ini terjadi sejak munculnya kolonialisme di dunia Islam pada abad ke-19. Penjajah tidak hanya menguasai tanah dan lahan, tapi juga mentalitas umat Islam. Hasilnya sudah bisa ditebak: sesiapa yang mempertahankan tradisi keilmuan Islam akan dipandang secara sinis sebagai kaum tertinggal.

“Sejak kolonialisme hadir, kita mengalami amnesia keilmuan. Kita tidak lagi familiar dengan ilmu-ilmu Islam tradisional yang ada. Kita tidak lagi memiliki keakraban dengan masa lalu (turats),” ucap Rofiq dalam kajian yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Spanyol pada Sabtu (18/03).

Kedua, dekonstruksionisme. Fenomena ini lahir tidak lahir dari tradisi keilmuan islam melainkan dari cara pandang post-modernisme. Jika modernisme secara perlahan menyebabkan keterputusan epistemik dengan masa lalu, maka post-modernisme malah meruntuhkan otoritas termasuk Tuhan. Segala bentuk kemapanan diruntuhkan dan menganggapnya sebagai langkah kemajuan. Contoh dari proyek dekonstruksionisme ialah adanya identitas gender di luar laki-laki dan perempuan atau yang biasa disebut dengan queer.

MateriTerkait

Tutup Pelatihan Pelatih Futsal Nasional, Irwan Akib: Komunitas Olahraga Bagian dari Dakwah Muhammadiyah

Baitul Arqam PUTM: Menyiapkan Kader Wasatiyah yang Membawa Rahmat

Meneladani KH. Ahmad Dahlan, Busyro Muqoddas Tekankan Pentingnya Integritas dalam Muhammadiyah

“Jenis kelamin menurut teori queer bukan hanya laki-laki dan perempuan, boleh ada yang other (liyan). Mereka membuka ruang bagi pihak-pihak yang masih kebingungan dengan identitas kelaminnya. Ini lahir dari cara pandang dekonstruksionisme,” ucap alumni Arizona State University ini.

Ketiga, replika epistemik (taqlid). Dua fenomena sebelumnya lahir dari sarjana Islam yang menempatkan modernitas berada di posisi yang superior dibanding tradisi. Sebaliknya, fenomena replika epistemik ini justru lahir dari sarjana Islam yang memandang masa lalu sebagai sesuatu yang mewah dan tidak bisa digugat. Akibatnya, aktivitas keilmuan hanya dalam rangka repetisi pandangan-pandangan masa lalu, bahkan abai dengan temuan dan wacana kontemporer.

Keempat, pseudo-science. Fenomena ini lahir dari cara pandang triumfalis-apologetik yang hanya mengklaim temuan orang lain sebagai bagian dari capaian peradaban Islam. Dalam konteks membangun rasa percaya diri, model ini memang paling menarik bagi sebagian ilmuwan dan kebanyakan kalangan awam. Namun, sayangnya pendekatan ini membuatdunia Islam tidak terlibat dalam upaya mengembangkan sains dan kerangka teoretik. Tokoh paling populer dalam hal ini adalah Maurice Bucaille.

“Mereka hanya melihat perkembangan sains yang telah terjadi, kemudian menariknya dan menghubungkannya dengan ayat Al-Quran, namun tidak ada aktivitas Saintifik maupun membangun kerangka teoritik di dalamnya,” terang dosen Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) ini.

Kelima, fobia terhadap modernitas. Fenomena ini lahir dari anggapan bahwa modernitas merupakan sebuah ancaman. Segala yang lahir dari alam pikiran modern dianggap kekuatan yang berbahaya bagi keyakinan. Fenomena ini melahirkan umat Islam yang gagap dengan perkembangan zaman. “Seola-olah kita di ambang kerusakan iman kalau berinteraksi dengan kemoderenan. Ini fenomena di dalam tubuh umat Islam secara umum,” terang Rofiq.

Rofiq menegaskan bahwa tradisi dan modernitas bukanlah kategori eksklusif yang saling menafikan satu sama lain. Meski terkesan sulit, namun keduanya dapat disatukan Kedua nya adalah entitas epistemik yang perlu diintegrasikan secara kreatif. Pendidikan Islam yang ideal adalah sistem pendidikan yang berhasil menyintesakan kedua aliran ini. Karenanya, dosen-dosen di Perguruan Tinggi Muhammadiyah mesti memiliki keakraban tidak hanya ilmu-ilmu modern tapi juga tradisional.

Tags: headline
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Pesan Haedar Nashir Menyambut Bulan Ramadan 1444 H

Next Post

Tempat Penitipan Anak untuk Jamaah Tarawih di Masjid Islamic Center UAD

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Tempat Penitipan Anak untuk Jamaah Tarawih di Masjid Islamic Center UAD

Tempat Penitipan Anak untuk Jamaah Tarawih di Masjid Islamic Center UAD

Jangan Hanya Formalitas, Ibadah Puasa Ramadan Harus Konstruktif-Transformatif

Jangan Hanya Formalitas, Ibadah Puasa Ramadan Harus Konstruktif-Transformatif

Meninjau Tradisi dan Modernitas Secara Adil

Meninjau Tradisi dan Modernitas Secara Adil

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mazhab Hukum yang Dianut Muhammadiyah Adalah Mazhab Profetik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.