Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Sejarah Berdirinya Nasyiatul Aisyiyah

by afandi
3 tahun ago
in Artikel, Opini, Organisasi
Reading Time: 4 mins read
A A
Sejarah Berdirinya Nasyiatul Aisyiyah

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Nasyiatul Aisyiyah memiliki rekam jejak panjang sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan perempuan muda. Berbagai kontribusi di isu inklusi sosial dan gender, kesehatan reproduksi, pencegahan stunting dan pemberdayaan ekonomi telah dilakukan Nasyiatul Aisyiyah. Seperti apa sejarah Nasyiatul Aisyiyah?

Bermula dari Siswa Praja Gagasan Pak Sumo

Setelah Kiai Ahmad Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah dan lembaga pendidikan di dalamnya, minat masyarakat untuk bersekolah di sekolah-sekolah Muhammadiyah terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sebagai seorang yang mengabdikan diri di Muhammadiyah, Pak Sumo mendirikan SP dengan tujuan untuk mencetak dan membibit kader-kader penerus perjuangan Persyarikatan.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Pak Sumo yakin bahwa perjuangan Muhammadiyah akan menjadi maju dengan adanya peningkatan mutu ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada para murid, baik dalam bidang spiritual, intelektual, maupun jasmani.

Melihat banyaknya murid yang ada di sekolah Muhammadiyah, terbersitlah ide dari seorang Soemodirdjo (Pak Sumo), yaitu seorang kepala sekolah Standaard School Muhammadiyah Suronatan untuk membentuk semacam ekstrakulikuler.

Maka pada tahun 1919, Pak Sumo atas bantuan dari murid Kiai Ahmad Dahlan yaitu Raden Hadjid mendirikan perkumpulan Siswa Praja (SP) Suronatan. Tujuan SP sendiri adalah menanamkan rasa persatuan, memperbaiki akhlak, dan memperdalam agama.

Kegiatan SP antara lain seperti kursus agama, latihan berderma, latihan berkumpul (rapat), berpidato, menerbitkan majalah, dan lain-lain.

Siswa Praja Mulai Dipisah Berdasarkan Jenis Kelamin

Dibantu Raden Hadjid, gagasan SP Pak Sumo mulai disebar di sekolah-sekolah Muhammadiyah sehingga kegiatan SP tidak hanya ada di sekolah Muhammadiyah Suronatan, tetapi juga di sekolah Muhammadiyah yang ada di ranting seperti Karangkajen, Bausasran, dan Kotagede. Seminggu sekali anggota SP Pusat memberi tuntunan ke SP ranting-ranting.

Karena semakin ramai peminat, dalam perkembangannya kegiatan dan keanggotaan SP setelah lima bulan berjalan mulai dipisah berdasarkan jenis kelamin. Maka lahirlah Siswa Praja Prija (SPP) dan Siswa Praja Wanita (SPW) demikian catat Tante We dalam Riwajat N.A (1940).

Kegiatan SP Wanita dipusatkan di rumah Haji Irsyad (sekarang Musala ‘Aisyiyah Kauman). Kegiatan SP Wanita adalah pengajian, berpidato, jama’ah subuh, membunyikan kentongan untuk membangunkan umat Islam Kauman agar menjalankan kewajibannya yaitu salat subuh, mengadakan peringatan hari-hari besar Islam, dan kegiatan keputrian.

Kegiatan SPW Mulai Tersegmentasi

Dalam perkembangannya SP cukup pesat. Apalagi setelah SPW dalam kegiatannya banyak menggandeng organisasi sayap perempuan Persyarikatan yang didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah, yakni organisasi ‘Aisyiyah. SPW bahkan dimasukkan sebagai sub-struktur Madjelis Aisjijah yang tak lama kemudian berubah nama menjadi Nasjiatoel Aisjijah (Nasjiah). Kegiatan-kegiatan yang dilakukannya pun mulai tersegmentasi dan terklasifikasi dengan baik.

Kegiatan-kegiatannya antara lain Thalabus Sa’adah (bermain-main) untuk anak-anak di atas umur 15 tahun, Tajmilul Akhlak (memperindah akhlak) untuk anak-anak berumur 10-15 tahun, Dirasatul Bannat (pendidikan anak) yaitu pengajian sesudah magrib bagi anak-anak kecil, Jam’iatul Athfal (perkumpulan anak-anak) selama seminggu dua kali untuk anak berumur 7-10 tahun, dan tamasya ke luar kota setiap satu bulan sekali.

Melakukan Emansipasi Perempuan di Tengah Masyarakat Patriarkis

Kegiatan SPW dianggap cukup berani, sebab apa yang dilakukan para perempuan untuk terjun berkhidmah di masyarakat saat itu dianggap tabu oleh jamaknya pemahaman awam. Lingkup kegiatan perempuan dianggap hanya boleh berkisar di antara kegiatan domestik yang diistilahkan sebagai “sumur, dapur, dan kasur”.

Namun dengan munculnya SPW, kultur patriarki dan feodal mulai dipertanyakan. Sebab kehadiran SPW sangat dirasakan manfaatnya, SPW membekali wanita dan putri-putri Muhammadiyah dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan.

Terintegrasi dengan ‘Aisyiyah

Pada tahun 1923, SPW mulai diintegrasikan menjadi urusan ‘Aisyiyah. Sehingga pada perkembangan selanjutnya, SPW telah mampu mendirikan taman kanak-kanak Bustanul Athfal pada 1924.

SPW juga menerbitkan buku nyanyian berbahasa Jawa dengan nama Pujian Siswa Praja. Pada tahun 1926, kegiatan SP Wanita sudah menjangkau cabang-cabang di luar Yogyakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Demikian dikisahkan Siti Badilah Zuber dalam Tarich Moehammadijah dan ‘Aisjijah (Soeara Aisjijah, 1940). 

Perluasan cabang SPW semakin nyata setelah Konggres Muhammadiyah ke-18 tahun 1929, memutuskan bahwa semua cabang Muhammadiyah diharuskan mendirikan SP Wanita dengan sebutan ‘Aisyiyah Urusan Siswa Praja.

Pergantian Nama SPW Menjadi Nasyiatul Aisyiyah

Pada tahun 1931, Konggres Muhammadiyah ke-20 di Yogyakarta meminta semua nama gerakan dalam Muhammadiyah harus memakai bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Pasalnya pertumbuhan cabang-cabang Muhammadiyah di luar Jawa sudah begitu banyak.

Saat itu, tercatat ada lebih dari 400 cabang Muhammadiyah di luar Pulau Jawa. Dengan adanya keputusan itu, maka nama Siswa Praja Wanita diganti menjadi Nasyi’atul Aisyiyah (NA) yang masih di bawah koordinasi Aisyiyah.

Tahun 1935, NA melaksanakan kegiatan yang semakin agresif. Mereka mengadakan salat Jumat bersama-sama, mengadakan tablig ke berbagai daerah, dan kursus administrasi. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan aktivitas yang tidak wajar dilaksanakan oleh para wanita di masa itu.

Ditetapkan Sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah

Melalui keputusan Congres Muhammadiyah-Aisyiyah ke-20 tertanggal 16 Mei tahun 1931, Nasyiatul Aisyiyah resmi menjadi salah satu departemen dalam organisasi Aisyiyah (disebut Bahagian Aisjijah Oeroesan Nasjiah).  Nasyiatul Aisyiyah pun ditetapkan lahir pada tanggal tersebut di Kota Yogyakarta, 16 Mei 1931 Masehi atau bertepatan dengan 28 Zulhijah 1345 Hijriyah.

Pada perkembangannya, logo dan lagu mars NA diputuskan menyusul. Tepatnya pada Konggres Muhammadiyah ke-26 tahun 1938 di Yogyakarta dengan diputuskannya Simbol Padi sebagai simbol NA, yang sekaligus juga menetapkan nyanyian Simbol Padi sebagai Mars NA.

Perkembangan NA semakin pesat pada tahun 1939 dengan diselenggarakannya Taman ‘Aisyiyah yang mengakomodasikan potensi, minat, dan bakat putri-putri NA untuk dikembangkan. Selain itu, Taman ‘Aisyiyah juga menghimpun lagu-lagu yang digubah para komponis Muhammadiyah dan dibukukan dengan diberi nama Kumandang Nasyi’ah.

Penulis: Afandi

Editor: Fauzan AS

Tags: headlineNasyiatul AisyiyahPerempuan mudaSejarah
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Arti Fastabiqul Khairat Menurut Muhammadiyah: Bersaing Sehat, Unggul Di Atas Rata-Rata

Next Post

Ubah Anggrek Jadi Pangan, Tim Kampus Muhammadiyah Raih Medali PIMNAS Ke-35

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Ubah Anggrek Jadi Pangan, Tim Kampus Muhammadiyah Raih Medali PIMNAS Ke-35

Ubah Anggrek Jadi Pangan, Tim Kampus Muhammadiyah Raih Medali PIMNAS Ke-35

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah melalui MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah) mengirim 6 (enam) orang relawan ke Cianjur, Jawa Barat.

Miliki Kemampuan Pertukangan, Relawan Muhammadiyah Magelang Dikirim ke Lokasi Bencana Cianjur

'Aisyiyah Terima Penghargaan BKKBN karena Peran dan Upaya Penurunan Stunting

'Aisyiyah Terima Penghargaan BKKBN karena Peran dan Upaya Penurunan Stunting

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kedutaan Malaysia: KHGT adalah Tonggak Baru Penyatuan Umat Islam Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.