Sabtu, 26 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Membayangkan Anggota PP Muhammadiyah dalam Formasi 4-4-2

by ilham
3 tahun ago
in Artikel, Organisasi
Reading Time: 5 mins read
A A
Membayangkan Anggota PP Muhammadiyah dalam Formasi 4-4-2

Ilham Ibrahim

Tayangan sepak bola telah menjadi hiburan bagi semua orang. Dari khalayak urban yang mendiami café-café estetik, hingga orang-orang desa dari bilik pos ronda. Apalagi di musim Piala Dunia 2022 seperti sekarang ini. Bisa dibilang, Piala Dunia menjadi salah satu buah paling ranum dalam tayangan sepak bola. Sebab, banyak di antara kita yang tadinya tidak terlalu memerhatikan sepak bola, jadi ikut hanyut mendukung salah satu tim nasional.

Bersamaan dengan popularitas sepak bola di tengah Piala Dunia, Persyarikatan baru-baru ini telah memilih 13 nama sebagai anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Melalui arena Muktamar ke-48 di Solo beberapa waktu silam, mereka dipilih tidak berdasarkan sensasi pemberitaan atau akrobat pemikiran, melainkan berasaskan pada kapasitas, loyalitas, dan integritas individu.

Ke-13 anggota PP Muhammadiyah memiliki tanggungjawab yang cukup berat. Kini Muhammadiyah berada dalam pusaran ideologi dan kontestasi gagasan keislaman yang sangat kompleks. Belum lagi berbagai ideologi besar dunia kian meluaskan paham dan hegenominya secara masif. Sambil menyelam minum air, berikut saya sajikan formasi 4-4-2 yang bisa dipakai anggota PP Muhammadiyah sebagai strategi untuk memenangkan arena kontestasi ideologi tersebut, sekaligus memperkuat basis ideologi persyarikatan.

MateriTerkait

Status Nasab dan Tanggung Jawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Menikah dan Kemudian Bercerai

Khutbah Jumat: Larangan Berbangga Diri dengan Dosa

Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

Pelatih: Saad Ibrahim

Saad Ibrahim lahir di Mojokerto, 17 November 1954. Pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang), dan telah lama berada pucuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Ia juga dikenal sebagai sosok ulama yang disegani. Ucapannya penuh dengan kebijaksanaan. Dengan pengalaman dan kejernihan pikirannya, saya posisikan beliau sebagai pelatih yang akan meracik strategi berkemajuan hingga dapat mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Kiper: Dadang Kahmad

Dadang Kahmad lahir di Garut, 5 Oktober 1952. Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN Bandung) ini merupakan lulusan kampus Barat Univesitas McGill, Kanada. Kepakarannya dalam bidang Sosiologi Agama menjadi alasan saya menempatkannya sebagai penjaga gawang. Diharapkan beliau mampu menepis segala tembakan-tembakan ideologis dari penyerang lawan.

Bek Tengah I: Muhadjir Effendy

Muhadjir Effendy lahir di Madiun, 29 Juli 1956. Pernah jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), saat ini menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Sebagai orang yang berada di dalam istana, saya tempatkan beliau di bek tengah agar leluasa melakukan tackle-tackle cerdas bagi lawan-lawan ideologis yang meresahkan keutuhan NKRI.

Bek Tengah II: Syafiq A Mughni

Syafiq A Mughni lahir di Lamongan, 15 Juni 1954. Pernah jadi rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Gelar master dan doktor pada Studi Islam pun tidak tanggung-tanggung didapatkan di Universitas California Los Angeles. Menempatkannya sebagai bek tengah, dengan pengetahuan keislamannya yang mempuni, beliau akan mampu menghalau laju serangan-serangan dari kelompok teror yang sering mengatasnamakan agama.

Bek Kanan: Ahmad Dahlan Rais

Ahmad Dahlan Rais lahir di Solo, 26 Maret 1951. Lahir dari keluarga Muhammadiyah tulen, dari TK hingga SMA, ia sekolah di satuan pendidikan Muhammadiyah, bahkan kini menjadi BPH Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kemuhammadiyahannya tidak perlu diragukan lagi. Sebagai bek kanan, beliau diharapkan ikut membantu serangan, agar tercipta kemenangan bagi Persyarikatan Muhammadiyah.

Bek Kiri: Agung Danarto

Agung Danarto lahir di Kulon Progo, 24 Januari 1968. Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Jogja) ini telah lama aktif di Muhammadiyah. Dari anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah, hingga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Ia juga memiliki kepakaran di bidang hadis. Berperan sebagai bek kanan, beliau diharapkan mampu membendung gerakan-gerakan “sayap kanan” dari lawan.

Gelandang Tengah: Syamsul Anwar

Syamsul Anwar lahir di Natuna, 17 Februari 1956. Guru Besar sekaligus pakar Hukum Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Jogja) ini merupakan Ketua Majelis Tarjih terlama setelah Wardan Diponingrat. Kehadirannya di struktur Pimpinan Pusat Muhammadiyah diharapkan membawa nuansa keulamaan di tubuh Persyarikatan. Berposisi sebagai gelandang tengah, beliau akan mengatur ritme permainan dengan mengkombinasikan taktik purifikasi dan dinamisasi. Dengan begitu, Muhammadiyah akan terus shalih likulli zaman wa makan.

Gelandang Tengah: Hilman Latief

Hilman Latief lahir di Tasikmalaya, 12 September 1975. Pria yang mendapatkan gelar master Amerika Serikat dan doktoral di Belanda ini merupakan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang paling muda. Meski terhitung masih belia, ia telah menjadi Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sebagai playmaker dengan jelajah yang tinggi, beliau diharapkan mampu memberikan umpan manja, berupa ide-ide filantropis, agar Persyarikatan tetap menjadi gerakan amal.

Sayap Kanan: Irwan Akib

Irwan Akib lahir di Pare-pare, 2 Agustus 1963. Pernah tercatat sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan dan Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Matematika, ia memang sangat cocok berposisi sebagai sayap kanan. Melalui hitung-hitungan matematisnya, beliau diharapkan menambah daya gedor Persyarikatan dalam menciptakan inovasi-inovasi berkemajuan, baik di bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi.

Sayap Kiri: Busyro Muqoddas

Busyro Muqoddas lahir di Yogyakarta, 17 Juli 1952. Pakar hukum yang pernah berkecimpung di Komisi Yudisial (KY) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini merupakan kader Muhammadiyah paling tulen. Bayangkan dari ketua ranting hingga menjadi ketua pimpinan pusat pernah diembannya. Sebagai orang paling kritis terhadap kebijakan pemerintah sekaligus kader ideologis persyarikatan paling tahan banting, beliau saya tempatkan sebagai sayap kiri.

Penyerang: Abdul Mu’ti

Abdul Mu’ti lahir di Kudus, 2 September 1968. Guru Besar bidang Pendidikan Agama Islam Universitas Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) ini merupakan anomali di tubuh Persyarikatan. Selain piawai menjelaskan perkara rumit menjadi sangat sederhana, ia juga mampu membius jamaah dengan pernyataan-pernyataannya yang kocak namun bergizi tinggi. Saya tempatkan sebagai penyerang tersebab beliau menjadi sosok yang paling depan dalam mempromosikan ide-ide Persyarikatan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Penyerang: Haedar Nashir

Haedar Nashir lahir di Bandung, 25 Februari 1958. Mendapat predikat sebagai Guru Besar bidang Sosiologi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, ia menyadari kuatnya kontestasi gagasan keislaman maupun ideologi besar dunia. Dikenal sebagai ideolog Muhammadiyah, saya tempatkan dirinya sebagai penyerang utama. Diharapkan dengan posisinya itu mampu membawa Persyarikatan Muhammadiyah meraih kemenangan, yaitu kemanangan menjadikan Islam sebagai din al-hadlarah atau agama yang berkemajuan dan berkeadaban.

Panglima Suporter: Anwar Abbas

Anwar Abbas lahir di Balaimansiro, 15 Februari 1955. Pengajar tetap di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) ini merupakan tokoh Muhammadiyah yang cukup disegani warga Muhammadiyah dan bangsa Indonesia secara umum. Sebagai panglima dari pemain keduabelas, kehadirannya begitu penting agar warga Muhammadiyah tetap menjaga loyalitasnya terhadap Persyarikatan, sekaligus memberikan energi untuk tetap bergelora di tengah ketidakpastian hidup.

Itulah formasi 4-4-2 sebagai strategi untuk memenangkan Persyarikatan Muhammadiyah dalam kontestasi ideologi. Kemenangan Muhammadiyah adalah saat-saat terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Yaitu masyarakat yang memiliki kepribadian ganda: sebagai abdullah yang selalu taat kepada Allah; dan sebagai khalifatullah yang kerap berkontribusi positif bagi lingkungan. Bila kader Muhammadiyah seluruhnya memiliki karakter seperti ini maka bukan tidak mungkin Persyarikatan bakal mendapat predikat sebagai umat terbaik (khair al-ummah).

Wallahua’lam.

Tags: konsepOrganisasiPemikiranpp muhammadiyah
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Tolak Rezimentasi Agama, Haedar: Indonesia Bukan Negara Agama, Bukan Juga Negara Sekuler

Next Post

Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah sebagai Implementasi Islam yang Berkemajuan

Baca Juga

Bank Panin Dubai Syariah Serahkan Ambulans kepada Muhammadiyah untuk Layanan Sosial Kemanusiaan
Berita

Bank Panin Dubai Syariah Serahkan Ambulans kepada Muhammadiyah untuk Layanan Sosial Kemanusiaan

15/11/2024
Hindari Kematian Organisasi, Muhammadiyah Terus Perkuat Tata Kelola dan Sebaran di Dunia
Berita

Mencapai Visi Pendidikan Muhammadiyah

03/06/2024
Prof Zamroni Sampaikan Tiga Alasan Muhammadiyah Menjadi Organisasi Besar dan Unggul
Berita

Prof Zamroni Sampaikan Tiga Alasan Muhammadiyah Menjadi Organisasi Besar dan Unggul

03/05/2024
Seratus Tahun Penolong Kesengsaraan Oemoem Muhammadiyah
Berita

Izzul Muslimin Ungkap Fungsi dan Cara Jadi Kader Sejati

21/04/2024
Next Post
Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah sebagai Implementasi Islam yang Berkemajuan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah sebagai Implementasi Islam yang Berkemajuan

Mahasiswa Muhammadiyah Diharapkan Mewujudkan Kembali Era Keemasan Islam

Mahasiswa Muhammadiyah Diharapkan Mewujudkan Kembali Era Keemasan Islam

Hubungan Ideal Antara Agama dan Negara Adalah Simbiosis Mutualisme

Hubungan Ideal Antara Agama dan Negara Adalah Simbiosis Mutualisme

BERITA POPULER

  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.