MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Menggaungkan semarak Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengirim Tim Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) UMS untuk mengibarkan bendera Muktamar di puncak tertinggi dunia, gunung Chimborazo, Ekuador.
Bendera Muktamar, rencananya akan bersanding dengan sang saka Merah Putih dan bendera Universitas Muhammadiyah Surakarta, serta bendera Muhammadiyah.
Tim ekspedisi Malimpa sendiri telah bertolak ke Ekuador pada Senin (17/10). Rencananya, mereka kembali ke tanah air, 1 November 2022 mendatang.
Meski Gunung Chimborazo memiliki ketinggian 6.310 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau lebih rendah dari ketinggian Gunung Everest (8.849 meter), Gunung Chimborazo tetap disebut sebagai gunung tertinggi di dunia.
Ilmuwan Prancis yang menyimpulkan hal itu ternyata tidak menghitung ketinggian dari batas air laut, tetapi dari inti Bumi. Dari inti Bumi, gunung Chimborazo menjulang hingga 6384,268 kilometer, sementara Everest hanya terpaut sedikit, 6381,049 kilometer.
Ketua Umum Malimpa UMS Yuda Adi Prasetyo mengatakan bahwa tim ekspedisi punya beberapa agenda. Mereka tidak sekadar naik gunung tetapi juga mempromosikan budaya dan pariwisata di Indonesia.
“Berbagai persiapan sudah kami lakukan untuk melancarkan perjalanan ini. Kami sudah tiga kali try out simulasi kondisi. Perjalanan malam juga kami simulasikan. Kemudian orang-orang tropis biasa kesulitan diaklimatisasi, itu juga sudah dicoba ketika simulasi di Lawu dan Merbabu,” sambung tim atlet Malimpa UMS Awang Zuhdi.
Sementara itu Pembina Malimpa UMS Eko Sudarmanto berpesan agar tim ekspedisi selalu menjaga keselamatan dan kesehatan selama perjalanan. Pihaknya ingin ekspedisi ini menjadi perjalanan yang bagus.
“Pendakian sebagus apapun, kalau tidak zero accident, namanya bukan pendakian yang bagus,” tegasnya.
Sebelum keberangkatan, tim ekspedisi dilepas Wakil Rektor 3 UMS Ihwan Susila didampingi Kepala Biro Kemahasiswaan UMS Ahmad Kholid Alghofari.(afn)
