Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Hikmah

Puasa sebagai Jalan Menuju Kesejahteraan Psikologis

by timredaksi
3 tahun ago
in Hikmah, Spiritualitas
Reading Time: 5 mins read
A A
Semodern Apapun Muhammadiyah, Jati Dirinya tetap Islam

Oleh: Zaedi Basiturrozak

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Bulan Ramadan adalah bulan penuh kemuliaan dan ampunan bagi kaum beriman. Sebagai bentuk pernyataan iman sekaligus momentum dalam mengejar derajat takwa, maka setiap insan beriman akan bergembira menyambut ibadah puasa.

Selaras dengan firman Allah yang termaktub dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183, puasa merupakan ibadah yang sangat personal, hanya individu yang melaksanakan dan Allah saja yang tahu.

Di mata manusia, kita akan tetap dianggap puasa meski kita berbuka secara rahasia, namun tidak di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu pentingnya peran iman dalam membimbing segala tindak laku manusia agar seiring dengan spirit puasa.

MateriTerkait

Selamat Puasa Bermakna

Politik Uang Dapat Merusak Mental dan Moral Masyarakat

Mengenal Bulan Muharram: Keutamaan dan Amalan Khusus

Puasa menjadi tantangan sekaligus juga menjadi baterai atas keimanan kita. Bagi seseorang yang tidak tahan terhadap godaan dan larangan dalam puasa, tentu saja hal ini akan melemahkan spirit iman dan menurunkan kualitas individu dalam berbakti kepada sang khalik.

Namun sebaliknya, puasa jika dihayati secara mendalam dapat memupuk sekaligus meningkatkan keimanan seseorang dan akan menuntun seseorang dalam merengkuh ketakwaan sebagaimana Allah janjikan.

Takwa yang tidak hanya dimaknai sebagai bentuk ketakutan oleh seorang hamba kepada sang khalik, melainkan lebih dimaknai sebagai bentuk tanggung jawab individu dalam setiap lakunya dan juga sebagai bentuk kesempurnaan psikologis seseorang.

Pengertian takwa bila merujuk pada pengertian yang dikemukanan olah imam Al Ghazali dalam Minhajul Abidin mengandung tiga dimensi makna.

Pertama, takwa dimaknai sebagai perilaku takut atau tunduk. Makna tersebut tercermin dalam Al Quran surat Al-Baqarah (281). Kedua taqwa dimaknai sebagai taat dan beribadah (Ali ‘Imran:102). Dan ketiga, takwa dimaknai sebagai ketaatan dan beribadah. Selain itu, Abu Hurairah mengilustrasikan takwa ketika ditanya oleh seseorang mengenai apa itu taqwa.

“Pernahkah engkau melewati suatu jalan dan engkau melihat jalan itu penuh dengan duri? Bagaimana tindakanmu untuk melewatinya? Orang itu menjawab, ”Apabila aku melihat duri, maka aku menghindarinya dan berjalan di tempat yang tidak ada durinya, atau aku langkahi duri-duri itu, atau aku mundur,” Abu Hurairah cepat berkata, Itulah dia takwa!”

Uraian makna takwa di atas menyiratkan suatu kondisi mental seseorang dalam menjalankan kehidupannya. Maqam takwa diraih tidak dengan cara-cara yang instan, melainkan memerlukan proses dan riyadah yang konsisten untuk dapat merengkuhnya.

Jika kita padankan dengan konsep kesejahteraan psikologis, maka individu yang bertakwa tentunya memiliki karakteristik tertentu yang sudah terbentuk dan menjadi aspek utama dalam menimbang dan memutus setiap laku yang akan dimunculkan.

Konsep tersebut tidak semata dimaknai secara dogmatis atau ritus agama semata, melainkan melibatkan aspek psikologi seperti persepsi dan sikap yang mengarah pada tujuan hidup, sikap positif dan kepuasan hidup.

Dimensi psikologi takwa Kesejahteraan psikologis (psychological well-being) merupakan sebuah maqam jiwa yang utuh dan mapan. Ryff (1989) menjelaskan beberapa dimensi yang menjadi indikasi seseorang telah mencapai kesejahteraan jiwa.

Adapun dimensi tersebut meliputi sikap positif dalam memandang diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Selain itu, jiwa yang sejahtera juga ditandai dengan kemampuan individu dalam membuat keputusan, mengontrol perilaku, dapat menciptakan dan mengatur lingkungan agar kompatibel dengan kebutuhannya, memiliki tujuan hidup, dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan diri.

Memandang positif terhadap diri dapat dipahami sebagai sikap menghargai segala bentuk potensi yang yang melekat pada diri seseorang dan dapat memaksimalkannya menjadi sebuah perilaku yang mengarah pada capaian hidup, nilai hidup, dan spiritualitas.

Orang yang memandang positif terhadap dirinya juga akan mendasarkan semua perilakunya terhadap batasan nilai subyektif individu dalam merespons dan berperilaku kepada orang lain. Sehingga berimplikasi terhadap adanya sikap positif terhadap orang lain, bahkan terhadap semua makhluk.

Sikap positif ini selaras dengan ciri insan takwa yang senantiasa menjauhkan diri dari sikap negatif terhadap orang lain, syak wasangka, dan selalu bercermin diri terhadap setiap perilaku yang didasarkan pada ketetaatan dan kehati-hatiannya dalam mengabdi kepada Sang Pencipta.

Dimensi ketaatan dan ketakutan seorang hamba kepada Tuhannya adalah sebuah sikap yang berimplikasi pada keseimbangan perilaku hidup (Habluminallah, Wahablumminannas). Bukan semata-mata persoalan pahala, surga ataupun neraka, akan tetapi sebagai sarana membina hubungan baik antar manusia dan dengan Tuhan.

Orang dengan kesejahteraan psikologis juga memiliki daya dalam menentukan setiap keputusannya dan mengontrol perilakunya. Hal ini sejalan dengan dimensi takwa yang difahami sebagai bentuk kesadaran akan nilai spiritualitas yang menjadi sandaran setiap laku manusia.

Pengertian ini bila merujuk pada riwayat Abu Hurairah di mukadimah tulisan, bahwa orang dengan taraf ketaqwaan yang baik akan selalu berhati-hati dalam tindak lakunya. Perilaku hati-hati ini menjadi kekuatan tersendiri dan terinternalisasi menjadi norma subyektif berdasarkan koridor nilai baik dan buruk yang tertuang dalam hadis maupun Al Quran.

Oleh karena itu, orang yang telah mencapai ketakwaan pasti mampu meninggalkan perkara batil. Batil dari kacamata dzahir manusia maupun yang tidak dikehendaki oleh Allah SWT. Berkelindan dengan itu juga mampu menentukan perilaku yang tepat demi kepuasan batiniyah yang bersih dan Illahiyah.

Adanya kemampuan dalam mengontrol perilaku diri tersebut juga dapat mengatur lingkungannya agar sejalan dengan apa yang menjadi prinsip, tujuan serta lingkup dalam memaksimalkan potensi diri secara makasimal. Yang demikian ini menjadi cerminan bahwa manusia dengan karakter tersebut sebagai pribadi yang sejahtera secara psikologis.  

Puasa Sebagai Jalan Kesejahteraan

Puasa sebagai madrasah dalam membimbing iman menuju ketakwaan, tentu saja mengajarkan banyak hal terkait amalan dan kebaikan. Setiap kebaikan yang kita lakukan dilipatgandakan pahala dan juga dimudahkan dalam hal pengampunan atas setiap dosa.

Ketika seseorang mampu menghayati keutamaan dan kemuliaan ibadah puasa, tentu mereka akan sungguh-sungguh dan penuh kehati-hatian dalam menapakinya. Aktivitas ibadah baik secara fisik dikerjakan secara totalitas baik fardhu maupun sunnah.

Begitu juga dengan zikir yang menjadi sarana internalisasi iman selalu hadir dalam setiap desir nadi dan nafas kita. Takwa dalam dimensi kesejahteraan psikologi mengajarkan kita dalam memaknai setiap sikap dan perilaku.

Puasa mengandung spirit perjuangan untuk menempa diri agar menjadi individu yang memiliki jiwa yang kuat dan tangguh. Dengan melaksanakan puasa secara sungguh-sungguh dapat membentuk pribadi yang memiliki taraf kemampuan dalam menentukan perilaku yang baik sekaligus menjadi penegasan perilaku bagi diri maupun lingkungannya.

Keutuhan persepsi dan sikap yang dibentuk selama puasa juga dapat membuahkan sikap positif dan kemandirian seseorang dalam berperilaku berdasarkan nilai subjektif yang terbentuk dari proses internalisasi nilai kebajikan yang diamalkan selama berpuasa. Wallahu ‘alam Bishawab

*penulis adalah Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah

Editor: Fauzan AS

Tags: headlineislamKesejahteraanpsikologispuasa
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Kepercayaan Mistik Masyarakat Masih Kuat, Muhammadiyah Diharapkan Terus Lakukan Dakwah dan Tajdid

Next Post

Muhadjir Effendy Dorong Muhammadiyah Bantu Atasi Kemiskinan Spiritual dan Material Bangsa

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Muhadjir Effendy Dorong Muhammadiyah Bantu Atasi Kemiskinan Spiritual dan Material Bangsa

Muhadjir Effendy Dorong Muhammadiyah Bantu Atasi Kemiskinan Spiritual dan Material Bangsa

Gema Al-Ma'un: Spirit Filantropi Di Tanah Kelahiran Para Nabi

Gema Al-Ma'un: Spirit Filantropi Di Tanah Kelahiran Para Nabi

MDMC Evakuasi Seorang Pekerja Tewas Tertimbun Pondasi Rumah

MDMC Evakuasi Seorang Pekerja Tewas Tertimbun Pondasi Rumah

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.