MUHAMMADIYAH.OR.ID, VICTORIA – Sebagai negara berasaskan hukum sekuler, Australia memiliki perangkat hukum Anti-Discrimination Law yang menentang segala macam diskriminasi atas dasar apapun, baik warna kulit, ras, agama, hingga orientasi gender dan seksual.
Peraturan tersebut mengikat bagi semua individu dan lembaga agama/non-agama, lembaga profit/non-profit, hingga lembaga formal/non-formal. Realitas seperti ini, menjadi salah satu tantangan bagi dakwah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia.
“Artinya kalau ada anak di rumah kita yang berusia sepuluh tahun ke atas memilih gender tertentu, orangtua tidak bisa berbuat apa-apa. Di sekolah mereka harus disiapkan dan diberi bantuan semaksimal mungkin,” ungkap Ketua PCIM Australia, Hamim Ilyas.
Selaras dengan peraturan tersebut, berbagai universitas di Australia saat ini banyak yang memiliki tiga gender untuk toilet. Pernikahan sesama jenis juga telah legal di Australia sejak tiga tahun lalu. Siapapun yang menentang peraturan pemerintah, akan beresiko secara hukum.
Dalam Gerakan Subuh Mengaji ‘Aisyiyah Jawa Barat, Ahad (27/2) Hamim menjelaskan bahwa Muhammadiyah Australia mau tidak mau dituntut menghadirkan dakwah yang penuh hikmah agar tidak berlawanan dengan hukum pemerintah sekaligus tidak melanggar syariat Islam.
Adanya realitas dakwah dianggap tidak seharusnya menghambat dakwah Muhammadiyah. Bahkan Muhammadiyah harus mencari peluang lain yagn bisa digarap. Peluang dakwah yang paling potensial untuk saat ini menurutnya adalah melakukan gerakan simpatik dan kultural yang melibatkan penduduk lokal warga asli Australia.
“Kita PCIM Australia ingin merespon itu dengan cara yang kita miliki. Kita harus menjadi warga negara (Australia) yang aktif, penduduk yang aktif yang tidak saja menerima kebijakan itu tapi juga harus berbuat sesuatu. Karena kewajiban bagi kami di PCIM ini untuk tetap melakukan dakwah secara santun, berwawasan, dalam bentuk lisan dan nyata seperti santunan selama pandemi kemarin,” ungkapnya.
“Itu yang menuntun kita untuk lebih baik dalam membawa PCIM Australia secara nyata di sini. Tantangan itu dari hari ke hari semakin besar,” tambahnya. (afn)