Minggu, 6 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Profesor Nurchasanah Satomi Ogata, Standarisasi Halal Perlu Fikih Minoritas

by afandi
3 tahun ago
in Artikel, Opini, Organisasi
Reading Time: 4 mins read
A A
Menko PMK Dorong RS UMM Antisipasi Covid-19 Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. mengunjungi Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu (14/2) lalu. Ia melihat dan mengimbau para tenaga kesehatan RS UMM untuk bersiap menghadapi gelombang pandemi selanjutnya. Apalagi melihat angka penderita yang kembali meningkat. Muhadjir, panggilan akrabnya mengatakan bahwa RS UMM bisa belajar banyak kepada rumah sakit khusus infeksi yakni RS Sulianti Saroso, Jakarta. Menurutnya, rumah sakit tersebut memiliki tenaga medis dan alat-alat yang mumpuni dan advance. Harapannya, RS UMM bisa terus mengembangkan diri dan bisa menyamai atau bahkan melebihi RS Sulianti Saroso. Selain itu, Muhadjir juga mendorong RS UMM untuk melebarkan sayap melakukan vaksinasi kepada masyarakat, khususnya warga Malang. Apalagi melihat persentase vaksinasi warga lanjut usia (lansia) yang belum maksimal. Dengan meningkatkan persentase tersebut, Muhadjir yakin angka penularan Covid-19 bisa ditekan dan melandai kembali. Menteri yang juga menjadi Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM itu juga terus mendorong tenaga medis untuk senantiasa mengupgrade diri. Baik melalui kunjungan ke RS yang lebih maju di luar negeri atau juga pelatihan-pelatihan yang melengkapi skill dan kemampuan para dokter, perawat serta tenaga medis lainnya. “Saudara-saudara harus memiliki integritas yang tinggi serta selalu bersikap jujur. Senantiasa ikhlas melayani pasien sehingga apa yang dilakukan dan diterima mednapat berkah luar baisa dari yang maha kuasa,” imbuhnya. Sementara itu dr. Dedy Irawan, Sp.JP,FIHA menjelaskan jumlah pasien Covid-19 di gedung instalasi infeksi yang hanya memiliki satu pada bulan November lalu. Bahkan sempat kosong di bulan Desember. Namun angka itu kembali naik, khususnya penderita varian Omicron. Kemudian meningkat 16 pasien di bulan Februari. Angka tersebut masih di luar 30 pasien lain yang masih suspect dan beberapa dinyatakan positif. “Trennya memang meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kami juga memberikan perhatian khusus bagi ibu hamil yang menderita Covid-19. Terhitung, kita sudah melakukan lima operasi ibu hamil dan satu operasi pasien patah tulang,” tuturnya. Dedy melanjutkan bahwa RS UMM kini menjadi rumah sakit rujukan, utamanya di wilayah Kabupaten Malang. Para pasien yang dirawat nyatanya juga tidak hanya dari Malang saja tapi juga dari beberapa daerah lain, salah satunya Pasuruan. Menurutnya, ada beberapa rumah sakit yang menutup ruangan perawatan pasien Covid-19 karena melihat angka penderita yang melandai. Namun mereka akhirnya kurang siap tatkala angka tersebut kembali naik seperti saat ini. “Alhamdulillah, karena kami memiliki gedung khusus penyakit infeksi dan Covid-19, jadi bisa bergerak lebih cepat dalam menangani lonjakan angka Covid beberapa hari ini,” imbuhnya. Di lain sisi, Direktur RS UMM Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp. PD-KPTI turut mengapresiasi kinerja para tenaga medis dalam menghadapi pandemi. RS UMM bahkan sudah dipercaya oleh RSUD Saiful Anwar untuk merawat beberapa pasien Covid-19 yang tadinya dirawat di sana. “Kami juga memiliki tim untuk melacak pasien hingga ke rumah-rumah. Memberikan pelayanan bagi masyrakat, mulai dari resep hingga kepatuhan akan jadwal minum obat,” tegas Djoni. Lebih lanjut, ia juga bersyukur kerja keras pihaknya selama ini mendapat apresiasi baik dari pemerintah. RS UMM berhasil mendapatkan penghargaan dari bupati Kabupaten Malang serta wali kota Batu berkat upayanya menekan angka penyebaran virus Covid-19. Kemudian juga sukses memperoleh penghargaan dari gubernur Jawa Timur sebagai rumah sakit swasta terbaik yang menangani pandemi.

MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Industri halal tengah bergiat dalam beberapa tahun belakangan. Gairah terhadap industri halal di Indonesia kian menggeliat. Apalagi sudah ada Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 terkait Jaminan Produk Halal. Indonesia naik ke urutan keempat pada sektor pengembangan ekosistem ekonomi dan syariah dalam Laporan Global Ekonomi 2020-2021,.

Industri halal juga memasuki babak baru dengan Permenperin No. 17 Tahun 2020 tentang Kawasan Industri Halal (KIH). Tak heran, Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin pada 2021 sempat menyampaikan harapannya agar Indonesia menjadi pusat industri produk halal dunia.

Di luar pertumbuhan positif industri halal, nyatanya Indonesia juga diharapkan supaya tidak terlampau kaku dalam menentukan standarisasi halal.

Pasalnya sebagai representasi negara muslim terbesar, standarisasi halal di Indonesia memberikan imbas tidak langsung pada kaum muslimin minoritas dan industri halal di negara berpenduduk mayoritas non muslim. Sebagai contoh, industri makanan halal di Jepang.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Implementasi Fikih Minoritas untuk Kaum Muslim Jepang

Dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah bertajuk “Industri dan Wisata Halal”, Jumat (11/2), Profesor asal Kyushu University Japan, Nurchasanah Satomi Ogata mengeluhkan keadaan di atas.

Dia pun berharap fikih minoritas (fiqh al-aqaliyyat) ala Yusuf Al-Qardhawi turut menjadi pertimbangan dalam penyusunan standarisasi halal di samping acuan terhadap mazhab tertentu.

Sebab, ada masalah krusial dalam perspektif standarisasi halal yang sekarang berlaku jamak. Misalnya ada semacam kesepakatan umum yang melarang peralatan makan pernah terkontaminasi oleh bahan makanan haram.

Larangan kontaminasi zat haram pada piring, dapur, gudang, alat transportasi dan lain sebagainya hanya akan mempersempit pintu dakwah berbasis industri halal di negara minoritas muslim seperti Jepang.

“Umat muslim di negara Islam seperti Indonesia mudah membuat wisata halal dengan regulasi yang ketat. Tapi perlu diingat bahwa semakin ketat mereka [kaum muslim Indonesia] menerapkan standar halal yang rigid, dampaknya pada kaum muslim yang minoritas di negara lain menjadi berbeda, kalau bukan [maaf] ‘mencekik’ ” pesan Satomi.

6 Sebab Industri Halal di Jepang Sulit Berkembang

Di luar faktor aturan yang terlalu kaku, Satomi yang telah memperjuangkan sertifikasi halal bagi rumah makan dan berbagai restoran di Jepang sejak 2019 itu menyebut ada 6 faktor lain yang membuat industri halal tidak diminati.

Pertama, minimnya jumlah kaum muslimin di Jepang yang hanya berkisar di antara 0,1 persen dari 125,8 juta penduduk Jepang berdasarkan data tahun 2020.

Kedua, masih melekatnya citra yang tidak baik terhadap Islam akibat serangan teroris ke Gedung WTC, AS pada 11 September 2001, hingga dipenggalnya jurnalis Jepang, Kenji Goto oleh khawarij ISIS pada 2014. Akibatnya, buku-buku yang berisi narasi negatif terhadap Islam mendapat rating yang bagus di Jepang.

Ketiga, kurangnya sosialisasi terhadap industri halal sehingga menyebabkan praktek yang buruk. Satomi lalu mencontohkan satu restoran di Kyoto yang berkomitmen terhadap produk halal namun sekaligus memaksa karyawannya yang notabene non muslim untuk tidak memakan babi.

Keempat, mahalnya berbagai bahan makanan dan produk halal sehingga menjadi beban dan pertimbangan bagi restoran-restoran yang membuka pintu terhadap industri halal.

Kelima, minimnya inovasi dan alternatif terhadap standar lini industri bagi produk halal.

Keenam, adalah minimnya pemahaman terhadap kadar minimum alkohol yang berdampak pada makanan tradisional Jepang berbasis fermentasi seperti Shoyu, Ryourisyu, hingga Mirin.

Harapan Satomi Ogata Pada Muhammadiyah

Satomi yang merupakan anggota Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang sekaligus alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta ini berharap Muhammadiyah mengeluarkan fikih terkait industri halal yang ramah bagi kaum muslimin di negara mayoritas non muslim.

“Saya harapkan kepada ulama-ulama Muhammadiyah yang ada di Tarjih untuk membuat terobosan karena saya tahu Muhammadiyah itu tidak taklid pada satu mazhab apalagi kepada mazhab Syafi’i saja,” ucap Satomi.

Meskipun industri halal tidak diminati, dirinya menyebut peluang itu masih terbuka lebar mengingat jumlah umat Islam di Jepang mencapai 200 ribu jiwa dengan mayoritasnya umat muslim asal Indonesia yang berkisar di angka 30 persen.

Selain itu, wisatawan muslim terbesar di Jepang juga berasal dari Indonesia berdasarkan data dari tahun 2003-2019. Satomi tak lupa berpesan agar pemahaman terhadap produk halal diajarkan dengan baik kepada masyarakat agar tidak menimbulkan preseden negatif di negara non muslim.

“Jadi kami harapkan Muhammadiyah melakukan sosialisasi sesuai dengan kondisi yang ada di Jepang dan pemahaman (kadar minimal) alkohol yang benar sebelum berangkat ke Jepang. Para mahasiswa, pekerja, wisatawan perlu tahu dulu. Jangan sampai datang ke Jepang menolak (makanan tradisional) yang (dicurigai) ada (kandungan) alkoholnya meskipun menurut (standar) fatwa MUI itu halal,” pungkasnya.

Penulis: Afandi

Editor: Fauzan

Tags: headlineindustri halalpengajian umum pp Muhammadiyahsatomi ogatastandarisasi halal
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Muhammadiyah Latih Sekolah Menjadi Pelopor Perubahan Perilaku Risiko Covid-19

Next Post

Akibat Salah Paham dan Salah Memahamkan Tentang Wisata Halal

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Akibat Salah Paham dan Salah Memahamkan Tentang Wisata Halal

Akibat Salah Paham dan Salah Memahamkan Tentang Wisata Halal

Implementasi program Mentari TB Recovery Plan di RS PKU Muhammadiyah Gombong berjalan manis. Terbukti, dua pasien tuberkulosis (TB) dan TB resisten obat (RO) dinyatakan sembuh.

Implementasi Program Mentari TB Recovery di RS PKU Muhammadiyah Gombong

Pandemi Menyingkap Watak Hingga Akidah Manusia

Pandemi Menyingkap Watak Hingga Akidah Manusia

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.