MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Di hadapan aktivis Cabang dan Ranting Muhammadiyah se Indonesia, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Kesehatan, dr. Agus Taufiqurrahman menyebut rasa syukur terhadap segala nikmat Allah diwujudkan dalam bentuk melakukan banyak amal saleh dan kebahagiaan merawat Muhammadiyah.
Dokter Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta ini menjelaskan, dua nikmat yang sering melalaikan manusia adalah nikmat sehat dan sempat. Maka nikmat sehat dan sempat harus dijaga dan disyukuri dengan beramal saleh dan berbahagia dalam beraktivitas di Muhammadiyah.
Menjaga kesehatan, kata Agus, merupakan salah bentuk kesyukuran atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Kesehatan tidak bisa dibeli, dan waktu yang telah lewat tidak bisa ditarik kembali, maka manusia harus senantiasa bersyukur atas sehat dan sempat yang diberikan Allah SWT.
“Sehat kita jaga, waktu yang diberikan oleh Allah kita gunakan dengan sebaik-baiknya untuk modal memperbanyak amal saleh,” tuturnya pada (26/2) di acara Tabligh Akbar Cabang Ranting Muhammadiyah Expo dan Awards IV 2022.
Maka sudah sesuai dengan kesepakatan, bahwa dalam Bermuhammadiyah tidak ada paksaan melainkan sebagai ungkapan syukur. Muhammadiyah sebagai jalan Ibadan dan dakwah merupakan wadah yang cocok dalam implementasi syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.
“Maka kita syukuri berada di sini, kita memilih Muhammadiyah ini sebagai jalan ibadah dan dakwah kita. Ketika kita mensyukuri di Persyarikatan Muhammadiyah ini kita jaga kita rawat, dan kita gunakan kesempatan di persyarikatan ini sebagai modal untuk memperbanyak amal salih,” tuturnya.
Menurutnya jika dalam bermuhammadiyah, para aktivis dengan sadar dan tidak ada paksaan dalam menjalankannya, maka besar peluang menjadikan aktivitas bermuhammadiyah menjadi kegiatan yang membahagiakan. Pengalaman yang berbeda-beda para aktivisnya dalam bermuhammadiyah termasuk nikmat dari Allah SWT yang harus disyukuri.
“Amanah yang kita kerjakan itu adalah jalan dakwah dan ibadah kita, sehingga kita merasakannya dengan enak. Bukan kok beban yang kita terima sebagai amanah itu,” tuturnya.
Namun demikian, aktivis Muhammadiyah yang beramal salih dan berbahagia di Muhammadiyah tidak lantas menganggap Organisasi Islam yang lain itu salah. Sebab dalam Dokumen Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Islami Warga Muhammadiyah dan Sifat-Sifat Orang Muhammadiyah disebutkan siap bekerjasama dan menjalin ukhuwah.
