Senin, 21 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Soekarno, Peci dan Identitas Nasional

by afandi
4 tahun ago
in Artikel, Opini
Reading Time: 3 mins read
A A

Bagi masyarakat Indonesia, peci, kopiah atau songkok sangat populer sebagai pelengkap busana kaum muslim. Peci atau kopiah sudah diterima sebagai penutup kepala yang lazim digunakan ketika sholat bagi laki-laki.

Saking populernya, kopiah juga menjadi atribut busana nasional bagi kalangan pria. Di acara-acar formal, pejabat negara tanpa melihat latar belakang agama juga menggunakan songkok atau kopiah.

Bagaimanakah asal-usul peci, songkok atau kopiah? Mengapa jadi busana khas pada tokoh-tokoh pergerakan Indonesia? Bagaimana penggunaan peci, songkok atau kopiah di kalangan warga Muhammadiyah?

Sejarah Songkok di Nusantara

MateriTerkait

Film “Sore: Istri dari Masa Depan” dan Hikmah Waktu dalam Islam

Belum Aqiqah, Apakah Anak Sudah Diakui dalam Syariat?

Viral S-Line di TikTok, Allah Murka bagi Mereka yang Berbangga dengan Dosa

Journal of the Society for Army Historical Research, Issues 297-300 (1996) menyebut songkok sebagai topi tradisional yang jamak dipakai di wilayah dengan diaspora suku Melayu.

Songkok atau kopiah sejatinya sudah dikenal lama oleh masyarakat nusantara dan di dunia Melayu. Meski demikian, songkok atau kopiah yang berbahan beludru sebetulnya juga jamak dipakai oleh masyarakat muslim di wilayah Maroko, Mesir, Asia Selatan hingga muslim di masa Kesultanan Utsmaniyah.

Rozan Yunos dalam “The Origin of the Songkok or Kopiah” dalam The Brunei Times (23/9/2007), menulis bahwa songkok yang dibawa ke Nusantara oleh pedagang muslim telah dipakai masyarakat muslim di Malaya sejak abad ke-13.

Soekarno, Peci dan Identitas Nasional

Songkok menjadi identitas pergerakan nasional setelah kader Muhammadiyah, Soekarno mengawalinya dalam perpisahan dengan Jong Java di Surabaya sebelum dirinya pindah ke Bandung.

Dalam Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Timur (1978) mencatat di akhir bulan Juni 1921 itu Soekarno mengusulkan agar peci atau kopiah dipakai sebagai lambang perjuangan menuju Indonesia merdeka. Sebab waktu itu pada umumnya kaum terpelajar merasa terhina jika disuruh memakai peci, yang biasanya dipakai oleh rakyat jelata.

”…Kita memerlukan sebuah simbol dari kepribadian Indonesia. Peci yang memiliki sifat khas ini, mirip yang dipakai oleh para buruh bangsa Melayu, adalah asli milik rakyat kita. Menurutku, marilah kita tegakkan kepala kita dengan memakai peci ini sebagai lambang Indonesia Merdeka,” demikian kata Soekarno sebagaimana tercatat dalam otobiografi Soekarno, Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams (2018).

Dengan tujuan menunjukkan kesetaraan bangsa Indonesia, songkok hitam yang sebelumnya hanya dipakai beberapa tokoh muslim seperti Agus Salim, Hamka, Natsir dan lainnya, songkok hitam mulai jamak digunakan sebagai simbol perlawanan tidak hanya bagi bangsa Indonesia yang beragama muslim. Termasuk saat Soekarno membacakan pledoi “Indonesia Menggugat” di Pengadilan Landraad Bandung, 18 Agustus 1930.

“Tutup kepala yang paling lazim digunakan adalah peci atau kopiah yang terbuat dari beludru hitam, yang semula merupakan salah satu bentuk kerpus Muslim. Setelah diterima oleh Sukarno dan PNI sebagai lambang nasionalisme, peci mempunyai makna lebih umum,” demikian tulis Denys Lombard dalam Nusa Jawa: Silang Budaya, Kajian Sejarah Terpadu (1996).

Peci bagi Orang Muhammadiyah

Di Muhammadiyah, penggunaan songkok sejatinya tidak menjadi identitas tetap bagi warganya. KH. Ahmad Dahlan dikenal memakai sorban sebagai tutup kepala, sementara tokoh terkemuka Muhammadiyah lainnya seperti Ki Bagus Hadikusumo memakai blangkon.

Dalam berbagai kesempatan, tokoh-tokoh Muhammadiyah juga tidak selalu memakai songkok atau tutup kepala tertentu. Misalnya pada kisah tertembaknya kepala Ki Bagus Hadikusumo dalam perjalanan di kereta api oleh para penjahat ketika dirinya sedang menuju Jakarta untuk menghadiri sidang Parlemen.

Djarnawi Hadikusuma dalam Derita Seorang Pemimpin: Riwayat Hidup, Perjoangan Dan Buah Pikiran Ki Bagus Hadikusuma (1979) mengisahkan akibat tembakan itu sebutir peluru berdiam diri di peci Ki Bagus dan botol minyak wangi di dalam tasnya pecah. Tetapi Ki Bagus sendiri tidak mengalami luka apapun sehingga Soekarno heran ketika menjumpainya di Hotel Des Indes, Jakarta.

“Apa do’anya, Kangmas?” lalu Ki Bagus menjawab “Bahwa do’a itu sendiri tidak mampu meraih kebahagiaan atau menangkis bencana. Do’a hanyalah permohonan, tetapi apabila Allah telah mengabulkan maka tiada seorangpun dapat menolak, dan jika Allah menolak permohonan itu maka tiada seorangpun yang kuasa menolongnya. Semua peristiwa dan nasib manusia telah diatur Allah dengan takdir-Nya”.

Selain Ki Bagus, peci dan songkok juga dipakai oleh para tokoh Muhammadiyah generasi awal seperti Kiai Mas Mansur, Hamka, Rasjidi, dan banyak tokoh lainnya termasuk hingga saat ini.

Berbeda dengan kelompok santri yang tidak dapat dilepaskan dari songkok atau peci, warga Muhammadiyah hanya menggunakan songkok, peci atau kopiah pada acara-acara formal, pengajian atau ketika jadi khotib dan penceramah.

Penulis: Afandi

Editor: Fauzan AS

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Nilai Perlindungan Anak dan Adil Gender Sangat Penting bagi Kehidupan

Next Post

Anak Muda Jangan Abai Merawat Kesehatan

Baca Juga

Stop Bullying Siswa, Haedar Nashir: Kalau Ada Kemampuan Berkelahi Ikut Tapak Suci
Berita

Stop Bullying Siswa, Haedar Nashir: Kalau Ada Kemampuan Berkelahi Ikut Tapak Suci

21/07/2025
Haedar Nashir: Siswa dan Santri Muhammadiyah Harus Tumbuhkan Rasa Bangga Diri
Berita

Haedar Nashir: Siswa dan Santri Muhammadiyah Harus Tumbuhkan Rasa Bangga Diri

21/07/2025
Film “Sore: Istri dari Masa Depan” dan Hikmah Waktu dalam Islam
Artikel

Film “Sore: Istri dari Masa Depan” dan Hikmah Waktu dalam Islam

21/07/2025
Apakah Hidangan Walimatul ‘Ursy harus dengan Daging Kambing?
Berita

Apakah Hidangan Walimatul ‘Ursy harus dengan Daging Kambing?

21/07/2025
Next Post

Anak Muda Jangan Abai Merawat Kesehatan

Benarkah Muhammadiyah “Kenyang” di era Orde Baru?

Menjaga, Merawat dan Membersihkan Ideologi Muhammadiyah

Percepat Pemulihan Covid-19, Cak Nanto Berharap Kebijakan Pemerintah Lebih Konsisten

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa Kristen, Laura Amandasari: Kampus Muhammadiyah Rumah Kedua Saya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Cara Mudah Mengakses Kalender Hijriah Global Tunggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Hadirkan Makan Bergizi: Wujud Nyata Pengabdian untuk Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.