MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Meningkatkan mutu pelayanan selalu menjadi motivasi pengelola rumah sakit sebagai instansi yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Masyarakat sebagai pengguna layanan tentunya mengharapkan mendapatkan kepuasaan terhadap pelayanan yang diberikan.
“Orang yang datang ke rumah sakit sangat berbeda dengan orang yang datang ke hotel, walau pelayanan rumah sakit selalu dituntut lebih baik. Karenanya, tidak salah bila dikatakan rumah sakit adalah entitas yang pada modal, padat karya, dan padat masalah,” ujar sekretaris Majelis PKU PP Muhammadiyah Agus Dunda dalam acara yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang PMK pada Sabtu (25/09).
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang memiliki ratusan rumah sakit juga tidak lepas dari tuntutan peningkatan mutu layanan. Sekalipun demikian, Agus menegaskan bahwa pelayanan rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah tetap harus bertujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Kita mencoba semua gerakan rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang ada arahnya ke tujuan serta visi dan misi persyarikatan. Yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Karenanya, marilah kita mengelola rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyahini dengan kebersamaan,” tutur Agus.
Agus kemudian mengajak seluruh tim menejemen dan staff untuk selalu berdoa dengan ikhlas kepada Allah untuk mewujudkan tujuan bersama tersebut. Di samping itu juga dirinya menyampaikan agar dalam berinteraksi mengelola rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah harus tetap menghargai perbedaan pendapat sekalipun tujuannya sama. Artinya tetap bekerja sama dalam perbedaan untuk peningkatan layanan rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah.
“Kita bersama-sama untuk berdoa sebab tali Allah yang kita pegang. Kita jangan bercerai-berai sebagaimana amanat Allah dalam QS. Ali Imran ayat 103. Demikian juga kita kaum muslimin. Apabila kompak dan bersatu, pastilah musuh-musuh agama akan segan untuk menyerang dan menerkam kita. Baik musuh kalangan jin maupun kalangan manusia, ini dalam QS. An-Naas ayat 6,” ungkap Agus.