MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Dalam khazanah Islam, dikenal hadis berbunyi “Al Islamu ya’lu wa laa yu’la alaih”. Artinya adalah Islam akan selalu unggul dan tidak akan pernah diungguli oleh agama lainnya.
Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, kaidah tersebut tidak akan bermakna jika umat Islam menjauhi dunia dan enggan untuk beramal saleh. Haedar menjelaskan Allah menegur melalui ayat ketiga surat As Shaf.
“Kebencian di mata Allah bagi manusia yang selalu berkata tetapi tidak berbuat. Kita sering mengatakan Al Islamu ya’lu wa laa yu’la alaih. Islam tinggi dan tidak ada yang menyamai oleh agama dan umat manapun. Tetapi bila tidak kita wujudkan dalam kehidupan nyata di mana Islam sebagai agama yang sempurna, agama yang tertinggi, agama yang terbaik dalam realitas kehidupan umat yang terbaik sebagaimana Islam mengajarkan, maka norma itu hanya berhenti di dalam ajaran semata-mata,” kritiknya dalam Siaran Tv Muhammadiyah Refleksi Haedar Nashir, Senin (5/7).
Atas pemahaman itulah Muhammadiyah menurut Haedar berusaha menghadirkan amal nyata di berbagai bidang dari era Kiai Dahlan hingga sekarang. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadi cara nyata Muhammadiyah meninggikan kembali kemuliaan dan ketinggian peradaban Islam.
“Jika kita ingin bersaing, jika kita ingin berfastabiqul khairat dengan umat dan bangsa lain, maka tidak bisa tidak jalannya adalah membumikan Islam, mewujudkan Islam menjadi agama yang mampu menghadirkan keunggulan di bidang politik kebangsaan, pendidikan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, bahkan di dalam kehidupan beragama di mana seluruh kaum muslimin menjadi khaira ummah, menjadi umat terbaik sekaligus juga menjadi umat tengahan yang menjadi saksi bagi kehidupan. Semuanya itu tidak mungkin terwujud jika Islam tidak kita terjemahkan, jika Islam tidak kita aplikasikan dan Islam sebagai agama yang sempurna itu tidak kita wujudkan dalam kehidupan nyata,” jelasnya.
“Maka Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang menjadi pelopor menghadirkan amal usaha sebagai wujud Islam yang membawa peradaban umat manusia, yang kehadirannya tidak hanya untuk kaum muslimin tetapi menjadi rahmat bagi semesta alam,” imbuh Haedar.
“Maka tantangannya bagi kita kader dan pimpinan Muhammadiyah dari pusat sampai bawah di Indonesia dan mancanegara, mari kita syukuri dan kita terus kembangkan amal usaha-usaha Muhammadiyah ‘Aisyiyah menjadi amal usaha Islam yang maju, unggul untuk kemajuan peradaban umat, bangsa dan kemanusiaan semesta,” tutupnya.